Terbaru

Mungkin Mereka Lupa

Banyak Aktifis yang menapaki terjalnya pegunungan untuk menguji mental pejuang dan mencari ketenangan alam.

Sepertinya mereka lupa...
Pejuang sejati tak hidup untuk dirinya sendiri.
Pejuang sejati tak hidup untuk mengejar egonya sendiri.
Pejuang sejati tak hidup untuk mendapatkan kesenangannya sendiri.
Pejuang sejati takkan tenang menapaki terjalnya pegunungan di saat Umat di bawah sedang kritis membutuhkan pertolongan.
Nafasnya adalah Penyegar dari gersangnya penderitaan.
Tangannya membimbing dalam jalan kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Langkah Kakinya tegar memberikan bantuan dan pertolongan.
Bahunya menjadi tempat bersandar untuk mereka yang berada dalam kelemahan dan kesulitan.

Mungkin mereka juga lupa...
bahwa ketenangan itu ada ketika mereka dekat dengan Allah..
ketenangan ada ketika mereka berjama'ah dan beri'tikaf di masjid..
ketenangan di dapat ketika mereka khusyuk beribadah di waktu-waktu shalat,
ketenangan ada ketika mereka bermunajat dengan tetesan air mata di sepertiga malam..
ketenangan ada ketika lisan selalu berzikir menyebut nama-Nya..
ketenangan ada ketika al qur'an mereka baca dengan tartil kemudian mentadaburi yang terkandung di dalamnya..

Ya... Mungkin Mereka Lupa...

Note :
- Pegunungan disini adalah sebuah metafora untuk obsesi dan ego manusia terhadap dunia dan kesenangan-kesenangan di dalamnya.

@dhezun | Markaz Insprasi
Comments
0 Comments
Facebook Comments by dhezun notes

0 komentar:

Postingan yang Lain