Terbaru

30 Tips Mahir Public Speaking Bagi Pemula


Oleh : @dhezun | Markaz Inspirasi

Komunikasi dalam public speaking bukanlah apa yang disampaikan, melainkan apa yang diterima.

Pernyataan tersebut bukannya tak berdasar. Sebab komunikasi public speaking bisa dibilang berhasil apabila informasi yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara kita.

Ketika kita berbicara di depan public dengan jumlah audience yang lebih banyak, Kita perlu mempersiapkan diri. Sebab seiring dengan kesuksesan, Kita akan butuh berbicara di depan publik. Berikut tips tepat guna bagi Kita yang ingin memperdalam dan memperlancar kemampuan public speaking. Semoga bermanfaat!

1. Persiapan Mental Public Speaking
Orang akan menjadi sangat gugup dan berbicara terbata-bata hingga berkeringat dingin jika tidak memiliki keberanian dalam dirinya sendiri untuk berbicara di depan umum. Karenanya, dibutuhkan latihan dan persiapan mental sebelum melakukan public speaking. Yakinkan diri Kita pasti Kita bisa!

2. Mengatasi gugup/grogi dalam Public Speaking


Gugup dapat disebabkan oleh: tidak biasa dan tidak menguasai materi. Agar terbiasa, banyakin latihan! Agar menguasai materi, banyakin baca dan data. Dijamin, jika terbiasa dan menguasai materi, Kita tidak akan gugup.

Gugup juga sering muncul bagi yang sudah terbiasa dan menguasai materi. Misalnya, sebab ada di antara hadirin yang bikin kita GR atau seseorang yang kita hormati/kagumi. Maka, cara instant mengatasinya adalah TARIK NAPAS dalam-dalam, berulang kali, lalu yakinkan diri: saya yang paling siap tampil karena saya sudah bersiap-siap sejak kemarin!

3. Teknik pernapasan Public Speaking


Melakukan public speaking atau berbicara di depan umum jangan sampai "ngos-ngosan", kurang napas, atau tidak mampu mengatur dan mengendalikan pernapasan sehingga nafas Kita habis di tengah jalan. Maka, berlatihlah agar bisa bernapas panjang dan mampu mengelolanya.

Caranya, antara lain, tiup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, berulang-ulang, minimal 10x; tarik nafas sedalam mungkin (lewat hidung), lalu keluarkan lewat mulut pelan-pelan sambil berdesis "zzz.... zzzz... zzzzz...".

4. Teknik vokal untuk Public Speaking

Teknik vokal terpenting dalam public speaking adalah intonasi yang benar, stressing pada kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo) biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation).

Gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan "suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.

5. Persiapan Materi Public Speaking

Ada pepatah mengatakan: siapa yang tidak melakukan persiapan, dia sedang mempersiapkan kegagalan. Who doesn't prepare he prepares fail. Maka, bersiaplah dengan mendalami materi mulai tema, topik public speaking. Selain itu Kita juga harus menyiapkan busana, kondisi fisik (biar fit), dan latihan! Practise makes perfect, doesn't it?

6. Teknik Membuka Public Speaking

Kita harus belajar cara membuka public speaking ataupun cara membuka pidato dengan kreatif, namun yang paling favorit adalah membuka dengan kisah/cerita, humor atau ungkapan lucu, mengutip pepatah/kata mutiara, dan langsung mengemukakan inti materi yang akan disampaikan.

7. Penyampaian/Penguasa Materi Public Speaking

Takut lupa materi? Takut nge-blank saat tampil di podium? Ini dia pilihan teknik dalam menguasaan materi: bawalah catatan kecil sebagai contekan (using notes), menggunakan alat bantu visual seperti LCD proyektor atau infocus (using visual aids as notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan menghafalnya (memorize). Dua terakhir tidak disarankan untuk digunakan.

8. Teknik Menutup Public Speaking


Tutuplah presentasi atau pidato Kita dengan memukau. Jika hendak mengakhiri pidato, beri tKita (signal), bahwa Kita akan segera mengakhirinya. Katakan, misalnya, "demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, wasalam...!" Jangan muter-muter lagi, menjadikan pidato jadi tambah lama.

9. Jangan menghafal, tapi pahami materi

Jangan menghapal isi pembicaraan Kita tapi pahami dengan baik materi yang akan disampaikan. Karena dengan menghapal, maka gaya bicara kita akan terlihat kaku dan kedekatan personal tidak akan terjalin. Apalagi jika kita melupakan suatu kata dalam speech. Niscaya kita akan kelabakan, panik, dan bicara kita jadi kacau.

10. Buat Materi Public Speaking dalam Bentuk Pointer

Menulis poin-poin yang penting-penting saja, kemudian menjelaskannya secara alami, itulah kunci untuk menciptakan komunikasi yang baik. Dengan demikian, Kita tidak melewatkan satu pun ilmu yang ingin disampaikan.

11. Interaksi dengan audience

Penting untuk mendapatkan feedback dari audience supaya komunikasi kita jadi lebih hidup. Makanya, jangan lupa untuk berinteraksi. Dari feedback audience, kita bisa mengukur level humor yang bisa diterima audience.

12. Sisipkan Humor

Menurut Anthony Robbins, salah satu motivator dunia, humor adalah pelumas yang dapat membantu penyampaian informasi menjadi lebih lembut.

13. Kuasai Materi, dan Berimprovisasilah

Sebelum melakukan speech, penting untuk menguasai materi supaya kita bisa melakukan improvisasi. Terutama apabila durasi Kita masih panjang, sementara materi Kita sudah habis.

14. Time Management

Atur waktu yang diberikan pada Kita dengan baik. Dengan time management yang sudah diperkirakan sebelumnya, Kita bisa lebih mudah menyusun materi dan menepati deadline.

15. Gunakan Kekuatan Cerita
Jangan meremehkan kekuatan cerita. Pengalaman asli merupakan media yang paling ampuh untuk meyakinkan audience. Apalagi jika disampaikan dengan gaya yang meyakinkan. Mereka akan larut dengan cerita Kita.

16. Bangun Kredibilitas

Percayalah bahwa kredibilitas pembicara mampu mempengaruhi tingkat kepercayaan pendengar. Ada banyak cara untuk membangun kredibilitas, misalnya dengan gaya yang lugas. Namun cara paling mudah adalah menyiapkan fakta berupa data dan statistik untuk mendukung statement yang kita sampaikan.

17. Mix Pesan Yang Hendak Disampaikan

Mix materi, humor, cerita dan statistik di atas dalam sebuah informasi yang menarik untuk didengarkan. Di sini, Kita bisa membujuk sekaligus menghibur.

18. Berbicara Dengan Jelas

Seorang pembicara harus terlatih untuk berbicara dengan jelas. Supaya setiap informasi dapat diterima dengan baik. Maka bersyukurlah jika negara kita menggunakan Bahasa Indonesia, di mana penulisan adalah sama dengan pengucapan.

19. Gunakan Intonasi yang Berbeda

Apabila kita hanya menggunakan 1 intonasi saja selama speech, maka speech kita akan terdengar datar dan boring. Beri ledakan-ledakan bila perlu.

20. Kontak mata
Kontak mata sangat penting dalam membangun suatu komunikasi. Mereka akan merasa spesial. Perhatian mereka tidak sekedar bertepuk sebelah tangan.

21. Gunakan bahasa tubuh

Seringkali seorang speaker tangannya mati ketika di depan publik. Padahal bahasa tubuh mampu memberi penegasan-penegasan pada informasi yang ingin ditekankan. Maka seringlah mengangkat tangan Kita tinggi-tinggi di depan cermin untuk menemukan pose yang khas Kita banget.

22. Jangan ragu untuk “pause” dan ambil nafas

Jeda sebentar di saat yang tepat. Seperti di peralihan antar pembahasan, antar kalimat, atau untuk menarik perhatian peserta. Selain dapat menjadi kesempatan untuk kita dalam mengatur nafas, jeda dapat juga memberikan kita berfikir dan menyiapkan apa yang kita bicarakan selanjutnya, selain itu juga dapat menarik perhatian audience dengan cara jeda sambil menatap ke arah audience.

23. Hindari dan obati Filler words

Daripada emm dan ehh, akan lebih baik bila Kita menutup mulut dan kemudian mengambil nafas. Setelah itu baru memikirkan apa yang ingin disampaikan selanjutnya. Atau melakukan tips-tips mengobati filler words

24. Be Interesting

Posisikan diri Kita sejajar. Jangan minder. Kita akan tampak lebih interesting untuk dilihat. Rendah hati wajib, tapi rendah diri, JANGAN.

25. Tunjukkan rasa percaya diri Kita

Seperti halnya singa, manusia punya cara untuk menyatakan rasa percaya dirinya. Tersenyum, pegang dagu dan membusungkan dada adalah beberapa sikap yang menunjukkan sikap percaya diri Kita.

26. Buang tekanan yang Kita rasakan

Rasa gugup mungkin akan menyelimuti perasaan Kita saat akan mulai berbicara. Hal tersebut normal. Pembicara yang berpengalaman pun terkadap masih dihinggapi rasa gugup. Cara paling mudah menghadapi rasa gugup tersebut adalah merubah mindset Kita. Berpikirlah bahwa Kita di sini membawa informasi yang berharga bagi audience Kita.

27. Persiapan

Siapkan segala hal yang mendukung speech Kita. Mulai dari poin-poin yang paling kecil sekalipun seperti sapu tangan di saku dan air mineral.

28. Jam terbang

Langkah paling akhir untuk menjadi pembicara yang baik adalah terus berlatih. berbicaralah sesering mungkin. Ambil setiap kesempatan yang ada. Sebab seiring intensitas trial & error, Kita baru bisa menemukan rumusan yang pas.

29. Buatlah Aturan Main

Membuat aturan main di awal performa akan sangat membantu kita dalam mengelola auidience agar terkondisikan dengan baik. Bila audience-nya terlihat sedikit, kurang semangat dan kurang aktif, maka perlu dibuat peraturan agar aktif dan semangat. Atau bisa juga peraturan berupa ketegasan.

Strategi peraturan tegas ini akan sangat bermanfaat jika kita berhadapan dengan audience yang sangat banyak dan hyper active.

Pernah saya saksikan hal ini dari seorang trainer professional yang memecahkan rekor MURI bicara tanpa henti selama 24 jam, yaitu Reza M Syarif. Beliau membuat aturan tegas dengan melarang ada yang bicara selama beliau bicara, kecuali diminta. Saat itu ia berhadapan dengan 300-an peserta di ruang terbuka. Hasilnya, seluruh peserta bahkan panitia terkondisikan sepanjang lebih dari dua setengah jam. Walaupun tetap ada saja yang melanggar, tapi dihukum dengan hukuman yang mendidik, hukuman bukan karena benci, bukan untuk mempermalukan tapi untuk menyadarkan dan mematangkan

30. Fokus pada peserta yang antusias

Fokuslah pada audience yang tampak antusias terhadap kita, bukan pada si “troublemaker”. Karena jika kita menghabiskan seluruh fikiran dan seluruh upaya kita pada “troublemaker”, yang ada malah akan membuat kita stress jika mental dan jam terbang kita sedikit. Akibatnya fatal, seperti lupa materi, emosi yang tak stabil, dan terganggunya performa kita. Boleh sekali dua kali memberikan perhatian kepada “troublemaker”, tapi Jangan sampai tenaga dan fikiran kita habis oleh trouble maker yang bisa dihitung dengan jari dan mengabaikan audience yang antusias yang jumlahnya dominan.

Tapi, jika mental sudah sekuat baja dan jam terbangnya banyak, lakukanlah sebaliknya. Fokuslah pada si trouble sampai si trouble maker terkondisikan, barulah kita menyapu perhatian kita kepada seluruh peserta. Karena dengan jam terbang yang banyak, tanpa kita berikan perhatian kepada peserta yang antusias, dengan sendirinya mereka akan memberikan perhatian kepada kita.


Sekali lagi, public speaking adalah ilmu praktik. Kita akan menjadi public speaker yang mahir jika jam terbang kita semakin banyak. Karena jam terbang itu tak pernah berdusta.

Semoga Bermanfaat. Salam Inspirasi

Wallahu a’lam

Markaz Inspirasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Postingan yang Lain