Mengobati Filler Words
Pernah dengar filler words dr seseorang yg bicara di muka umum? seperti kata "mmm","eee","eeeeng" dan sejenisnya? hr ini sy denger filler words "iya kan" sebanyak 160 kali dr seorang trainer. #weww
Biasanya filler words ini terjadi karena tiga hal, pertama sudah menjadi kebiasaan, tidak menguasai materi, dan grogi.
Setidaknya saya punya 3 tips untuk mengatasi ini, kalau dipraktikan dengan baik, insya Allah akan mengobatinya.
Pertama, dengan menggunakan jeda.
Diantara teknik bicara di muka umum adalah penggunaan jeda ya g tepat, sehingga makna antar kata dan kalimat lebih mudah dipahami dan lebih berwarna didengarnya. Jadikan jeda ini untuk meminimalisir filler words, ketika akan mengalami filler words, buatlah jeda di dalamnya, maksimal 3 detik sambil memikirkan kata apa yang akan diucapkan berikutnya. Contoh : Saya (eee), ade zuniarsa putra (eee), dari Condet. Jadi --> Saya (jeda), Ade zuniarsa putra (jeda), dari condet
Kedua, dengan memperpanjang kata sambung.
Sepertinya malah menambah sulit, tapi sebenarnya jika dipraktikan akan sangat menyenangkan dan benar-benar akan membantu mengatasi filler words. Dengan memperpanjang kata sambung seperti "dan", "tetapi", "atau", "padahal", dan lainnya akan sangat membantu kita mengingat kata dan memikirkan kata selanjutnya yang akan dibicarakan. Contoh : katanya Indonesia adalah negara yang kaya raya (eee), tapi penduduknya banyak yang berada di bawah garis kemiskinan (eeee), padahal sumber daya alamnya melimpah (eee), dan sumber daya manusianya cerdas cerdas. Jadi --> katanya Indonesia adalah negara yang kaya raya, (taaaaapiiiiii) penduduknya banyak yang berada di bawah garis kemiskinan,(paadahaaaaal) sumber daya alamnya melimpah (daaaaan) sumber daya manusianya cerdas cerdas.
Ketiga, dengan mengulang kata
Selain digunakan untuk penegasan dan agar mudah diingat suatu kata atau kalimat, pengulangan kata dan kalimat juga dapat mengatasi penyakit filler words jika tepat digunakannya. Dengan mengulang-ulang kata kita akan memiliki waktu untuk mrngingat dan mempersiapkan kata yang akan kita ucapkan selanjutnya. Contoh : rukun iman itu ada enam, rukun pertama adalah iman kepada Allah, kedua adalah beriman kepada malaikat, (eee) ketiga kepada kitab, keempat kepada rasul, kelima kepada hari kiamat, (eeee) keenam kepada takdir baik dan buruk. Jadi --> rukun iman itu ada enam, rukun pertama adalah iman kepada Allah, kedua adalah beriman kepada malaikat, (setelah pertama beriman kepada Allah dan kedua kepada malaikatnya) ketiga adalah kepada kitab, keempat kepada rasul, kelima kepada hari kiamat, (kepada Allah, malaikat, kitab, nabi dan rasul) terakhir yang keenam adalah beriman kepada takdir baik dan buruk.
Selain ketiga obat ampuh di atas, upaya lain untuk mengatasi filler words adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri dan mempersiapkan penampilan dengan sangat baik. Ssmoga membantu dan dapat bermanfaat.
@dhezun | Markaz Inspirasi