Terbaru

MENJAGA SILATURRAHIM



Sungguh mulia rasulullah dengan kesempurnaan akhlaknya. Diantara akhlaknya yang mempesona adalah kuatnya beliau menjaga tali silaturrahim. Bahkan dalam banyak hadits kita banyak menemukan anjuran anjuran rasulullah untuk menjaga erat tali silaturrahim.

Diantaranya adalah anjuran rasulullah untuk berziarah kepada kerabat yang jauh atau dekat, menghormati dan peduli terhadap tetangga, anjuran untuk saling memberi hadiah, dan lainnya.
Bukan tanpa sebab rasulullah memberikan perhatian yang dalam terhadap silaturrahim, karena dengan silaturrahim Allah akan memasukan kita ke surga, seperti dalam hadits berikut,

"Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh dia telah diberi taufik," atau "Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?" Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi". Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga". (Shahih bukhari muslim)

Selain itu juga dengan silaturrahim Allah akan membuka secara lapang pintu pintu rizki kita, Allah akan panjangkan umur kita, dan memudahkan urusan urusan kita,

"Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi". [Muttafaqun 'alaihi].

Tapi, tak jarang kita yang mengaku cinta kepada rasulullah malah seringkali menyelisihi beliau dalam keseharian. Anjuran menjaga silaturrahim dg mudah kita tinggalkan, memutuskan silaturrahim menjadi suatu kelumrahan.

Contohnya, enggan menegur sapa dan mengucapkan salam kecuali orang lain melakukan terlebih dahulu kepadanya. tidak suka dengan seseorang, delete contact. Merasa risih di facebook lgsg unfriend. Merasa terganggu di group WA lgsg walk out. Kesal, tak tegur sapa berhari hari bahkan berminggu minggu. Marah, tak ingin tatap muka selamanya atau sampai orang yang bersalah mengaku salah dan meminta maaf kepadanya. Berebut warisan akhirnya putus silaturrahim. Bahkan tak jarang silaturrahim kepada orang tua yang melahirkan kita mudah sekali diabaikan, jarang menengok orang tua karena sibuk dengan pekerjaan, jarang bertanya kabar mereka karena sibuk mengurus anak dan istri/suami, jarang memberikan hadiah karena uang habis untuk kebutuhan keluarga, kita hidup bahagia tapi orang tua hidup dalam kesendirian dan minim pengurusan. Astaghfirullah...

Padahal tidak boleh bagi seorang muslim memutuskan tali silaturrahim, kecuali dalam dua hal, dalam bermaksiat kepada Allah dan kepada manusia. Allah memperingatkan kita yang memutuskan silaturrahim dengan ancaman yang keras, yaitu diputuskannya hubungannya dengan Allah dan ditutupnya pintu surga bagi pelakunya.

"Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: "Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya". (Muttafaqun 'alaihi).

"Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)". (Mutafaqun 'alaihi).

Astaghfirullah... Ya Allah, ampunilah kami apabila kami pernah khilaf dan memutuskan silaturrahim kepada saudara saudara kami, ampunilah kamj apabila ada sikap dan lisan kami yang menjadi sebab terputusnya silaturrahim, ampunilah kesalahan kami, dan ampunilah seluruh kesalahan dan kekhilafaan saudara saudara kami kepada kami, baik yang secara disengaja ataupun tidak. Matikanlah kami dalam keadaan beriman kepadaMu dan menjaga silaturrahim kepada saudara-saudara kami... aamiin...

@dhezun | Markaz Inspirasi
Comments
0 Comments
Facebook Comments by dhezun notes

0 komentar:

Postingan yang Lain