Peristiwa bersejarah pada bulan februari di tanah air dan belahan dunia islam
Oleh : @dhezun | Markaz Inspirasi
Februari ‘kata’nya
adalah bulan yang penuh dengan cinta, ada satu hari di bulan februari seluruh
manusia saling berbagi kasih sayang kepada sesama, yaitu pada tanggal 14
februari. Sayangnya, banyak yang tertipu dengan ungkapan kasih sayang ini,
karena sejatinya hari valentine adalah hari raya para pelaku kemaksiatan, perngkultusan
dan penyembahan pagan, dan hari yang dijadikan alat untuk menghancurkan
peradaban.
Dalam tulisan
ini saya tidak akan membahas tentang hari valentine yang penuh dengan penipuan.
Tapi saya akan mengajak sahabat untuk menapak tilasi peristiwa bersejarah besar
yang terjadi di indonesia dan belahan dunia islam yang lainnya, baik yang
bertepatan dengan tanggal 14 februari atau tanggal sebelum dan setelahnya.
14 FEBRUARI 1945 SEBAGAI HARI PERINGATAN PEMBELA TANAH AIR
Pada tanggal
14 Februari 1945, pasukan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan
pemberontakan yang dikenal dengan nama “Pemberontakan Peta Blitar”. Pembela
Tanah Air disingkat PETA adalah kesatuan militer yang dibentuk Jepang dalam
masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Pembentukan Peta dianggap berawal dari
surat Raden Gatot Mangkupradja kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer
Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar
bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang.
Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang
tak terlibat pemberontakan, baik dari satuan Peta sendiri maupun Heiho.
Pimpinan pasukan pemberontak, Supriadi, hilang dalam peristiwa ini.
Sumbangsih
dan peranan tentara PETA dalam masa Perang Kemerdekaan Indonesia sangatlah
besar. Demikian juga peranan mantan Tentara PETA dalam kemerdekaan Indonesia.
Beberapa tokoh yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden
Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Mantan Tentara PETA menjadi bagian
penting pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), mulai dari Badan Keamanan
Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat,
Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga TNI. Untuk mengenang perjuangan Tentara
PETA, pada tanggal 18 Desember 1995 diresmikan monumen PETA yang letaknya di
Bogor, bekas markas besar PETA.
14 FEBRUARI 1946 TERJADI PERISTIWA MERAH PUTIH DI MANADO
Peristiwa merah
putih terjadi pada tanggal 14 Februari 1946 dan merupakan gerak militer dari
pasukan KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) kompi VII yang pada saat itu
ada di bawah pimpinan Ch. Taulu. Mmereka kemudian merebut kekuasaan di beberapa
lokasi di Indonesia dengan bantuan rakyat seperti Manado, Tomohon, dan
Minahasa. Dari percobaan perebutan kekuasaan tersebut, ada sekitar 600 orang
pasukan Belanda dan pejabat tinggi mereka yang berhasil ditawan. Pertempuran
ini berakhir pada tanggal 16 Februari dimana mulai bertebaran sebuah selebaran
berisi pernyataan perebutan kekuasaan di seluruh Manado oleh bangsa Indonesia.
Tanggal 14
Februari 1946, jam 01.00 malam. Sejumlah tentara KNIL yang setia kepada Republik
Indonesia di tangsi militer Teling Manado bangun dari tidur, bergerak menuju
lokasi sasaran di dalam tangsi dengan formasi huruf “L”. Mereka melucuti
senjata semua pimpinan militer Belanda di tangsi itu dan memasukkannya ke sel
sebagai tahanan.
Peristiwa
itu berlanjut dengan pengibaran sang saka Merah Putih di tangsi yang terkenal
angker karena pasukan yang menempati kompleks milter itu dikenal sebagai
pasukan pemberani andalan Belanda. Para pejuang itu merobek warna biru bendera
Kerajaan Belanda, menyisakan dwi warna Merah Putih dan mengibarkannya di tangsi
itu.
Kapten Blom,
pemimpin Garnisun Manado ditangkap sekitar pukul 03.00, setelah lebih dulu
menahan Letnan Verwaayen, pimpinan tangsi militer Teling. Siangnya, pasukan
pejuang republik menangkap Komandan KNIL Sulawesi Utara Letkol de Vries dan
Residen Coomans de Ruyter beserta seluruh anggota NICA. Sehari kemudian, para
pejuang menaklukkan kamp tahanan Jepang yang berkekuatan 8.000 serdadu.
Peristiwa
ini diberitakan berulang-ulang melalui siaran radio dan telegrafi oleh Dinas
Penghubung Militer di Manado, ditangkap dan diteruskaan oleh kapal perang
Australia SS “Luna” ke Allied Head Quarters di Brisbane. Selanjutnya Radio
Australia menjadikannya sebagai berita utama dan ikut disebar-luaskan oleh
BBC-London dan Radio San Fransisco Amerika Serikat.
Warga Sa’sa’ Dibunuh Massal Kelompok Palmach
14 Februari
tahun 1938, kelompok teroris Zionis bernama Palmach, menyerang desa Sa’sa’ di
kawasan Palestina pendudukan dan membantai massal penduduk desa itu. Aksi teror
yang berlangsung hingga keesokan harinya itu, menghancurkan 20 rumah warga dan
menewaskan 60 orang, yang sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.
Kelompok Palmach adalah divisi pembunuh rahasia dari kelompok militan Zionis,
Haganah.
Ada tiga
kelompok besar teroris Zionis, yaitu Haganah, Irgun, dan Stern Gang.
Kelompok-kelompok ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Yitzhak Shamir,
Menachem Begin and David Ben-Gurion, orang-orang yang kemudian malah dianggap
pahlawan dan menjadi pejabat tinggi, seperti Perdana Menteri. Kelompok-kelompok
militan ini melancarkan aksi-aksi teroris terhadap rakyat sipil Palestina
dengan harapan bisa menakuti-nakui mereka agar pergi meninggalkan rumah mereka
sehingga bisa diambil alih oleh orang-orang Zionis.
Kelompok
Palmach, yang merupakan divisi pembunuh rahasia kelompok Haganah pimpinan
Yitzhak Rabin, selain membunuh massal warga desa Sa’sa’, juga tercatat pernah
membunuh massal desa di Balad Al-Sheikh dan Lydda.
GUGURNYA INSPIRATOR PERADABAN, HASAN AL BANNA
Hasan Ahmed
Abdel Rahman Muhammed al-Banna atau biasa dikenal dengan sebutan Hassan al-Banna
dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1906 di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah,
Mesir. Pada usia 12 tahun, Hasan al-Banna telah menghafal al-Qur'an. Ia adalah
seorang mujahid dakwah, peletak dasar-dasar gerakan Islam sekaligus sebagai
pendiri dan pimpinan Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslimin).
Setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Hasan al Banna segera menyatakan
dukungannya dan mendesak agar mesir segera mengakui indonesia sebagai negara
yang merdeka, kemudian jadilah mesir menjadi salah satu negara yang paling awal
mengakui kemerdekaan indonesia.
Hasan Al-Banna
dengan jama’ah IM yang didirikannnya memiliki banyak sumbangsih dalam melawan
kolonialisme, kesehatan masyarakat, kebijakan pendidikan, manajemen sumber daya
alam, kesenjangan sosial, nasionalisme Arab, kelemahan dunia Islam di kancah
internasional, dan konflik yang berkembang di Palestina.
Pada masa
peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau memobilisasi
mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab, hanya ada satu
kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela Ikhwan. Mujahidin
sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib besar yang
mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi mengancam akan
mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin.
Pada tahun
1948-1949, terjadi perang di Palestina di mana Ikhwanul Muslimin turut serta
dalam peperangan. Dalam peperangan tersebut, aktivis organisasi banyak
ditangkap dan dibunuh, hal ini menimbulkan serangan balik yang dilakukan oleh
Ikhwanul Muslimin yakni dengan membunuh Perdana Menteri Mesir saat itu, Mahmoud
sebuah-Nukrashi Pasha. Pembunuhan yang sebelumnya dikecam betul oleh Hasan ini
nyatanya malah mengenai dirinya. Hasan tertembak oleh penembak bayaran bersama
saudara iparnya, Abdul Karim Mansur, di mana saat itu ia tidak mendapatkan
pertolongan dari pihak rumah sakit atas perintah pemerintah sampai Hasan
meninggal. Hasan meninggal pada 12 Februari 1949.
JATUHNYA BAGHDAD DI TANGAN TENTARA MONGOL
Tentara
Mongol pimpinan Hulagu tiba di luar kota Baghdad pada bulan November 1257.
Hulagu mengirim utusan kepada khalifah Al-Musta'sim agar menyerah, tetapi
khalifah menolak dan memberi peringatan kepada Hulagu bahwa mereka akan
menghadapi murka Allah jika mereka tetap menyerang kekhalifahan yang
dipimpinnya.
Banyak
catatan sejarah yang menyebutkan bahwa ini adalah kesalahan fatal dari khalifah
karena segera membuat Hulagu marah dan mempunyai alasan untuk membumihanguskan
Baghdad dan membantai warganya padahal khalifah waktu itu masih belum bisa
untuk menyiapkan serangan, merekrut tentara maupun memperkuat benteng di
sekitar Baghdad jadi intinya belum siap menghadapi serbuan bangsa Mongol.
Hulagu
segera membagi pasukannya menjadi dua bagian besar untuk menyerbu Baghdad yaitu
dari Barat dan Timur sungai Tigris. Awalnya pasukan muslim berhasil memukul
mundur serbuan dari barat, tetapi mereka berhasil dikalahkan di pertempuran
berikutnya. Serangan bangsa Mongol ini berhasil menyusup ke garis belakang
pasukan muslim dan mereka tanpa ampun membantainya dan sebagian mati tenggelam.
Pada tanggal
29 Januari 1258, kota Baghdad mulai dikepung di bawah pimpinan jendral China,
Guo Khan. Pada tanggal 5 Februari, mereka berhasil menguasai benteng di sekitar
Baghdad. Khalifah kemudian berusaha bernegosiasi dengan Hulagu tetapi
ditolaknya. Akhirnya pada tanggal 10 Februari, Baghdad resmi menyerah.
Pasukan
Mongol mulai memasuki kota pada tanggal 13, dimana minggu itu merupakan minggu
yang sungguh penuh darah dan jerit tangis warga kota Baghdad. Pembantaian,
penjarahan, pemerkosaan dan pembakaran terjadi di mana-mana. Bangsa Mongol
menjarah dan menghancurkan Masjid, perpustakaan, istana, rumah sakit, dan juga
banyak bangunan bersejarah. Perpustakaan Baghdad (saat itu Baghdad terkenal
sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia) yang penuh dengan buku-buku sejarah,
kedokteran dan astronomi dan lainnya dijarah dan semua bukunya dilempar ke
Sungai Tigris, para saksi mata mengatakan Sungai Tigris berubah warnanya
menjadi hitam dikarenakan saking banyaknya buku yang terendam sehingga tintanya
luntur.
Khalifah
Al-Mus'tasim ditangkap dan disuruh melihat rakyatnya yang sedang disembelih di
jalan-jalan dan hartanya yang dirampas. Kemudian setelah itu khalifah dibunuh
dengan cara dibungkus dengan permadani dan diinjak-injak dengan kuda sampai
mati. Semua anaknya dibunuh kecuali satu yang masih kecil dijadikan budak dan
dibawa ke Mongol.
Sejarawan
Islam, Abdullah Wassaf memperkirakan pembantaian warga kota Baghdad mencapai
beberapa ratus ribu orang. Ian Frazier dari majalah The New York Worker memberi
perkiraan sekitar 200 ribu sampai dengan 1 juta orang. Setelah kehancuran ini,
kota Baghdad tidak pernah lagi menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
dunia.
Namun,
akhirnya Ahmad Teguder (1282-1284) dan Mahmud Ghazan (1295-1304), dan raja-raja
selanjutnya adalah pemeluk agama Islam. Dengan masuk Islamnya Mahmud Ghazan
—sebelumnya beragama Budha— Islam meraih kemenangan yang sangat besar terhadap
agama Syamanisme. Sejak itu pula orang-orang Persia mendapatkan ke-merdekaannya
kembali.
TENTARA UNI SOVYET ANGKAT KAKI DARI AFGHANISTAN
Tanggal 15
Februari 1989, tentara merah Uni Sovyet berhasil diusir oleh para pejuang
Mujahidin Afghanistan. Keberhasilan ini berhasil diraih para pejuang Mujahidin
setelah sekitar 10 tahun melakukan perlawanan terhadap tentara Uni Sovyet yang
bercokol di negaranya. Awalnya, tentara Uni Sovyet menyerbu ke Afghanistan
dengan tujuan untuk mendirikan pemerintahan boneka di negara itu. AS yang
merasa kepentingannya terancam di kawasan Asia selatan memberikan reaksi yang
sangat keras, termasuk di antaranya membantu pembentukan kelompok-kelompok
perjuangan Afghanistan.
Di sisi
lain, rakyat muslim Afghanistan sendiri memang sangat tidak menyukai kehadiran
Uni Sovyet sehingga mereka terus menerus melakukan perlawanan bergerilya
mengusir tentara uni Sovyet. Kemudian, akhir tahun 80-an, terjadi perubahan
mendasar pada politik luar negeri Uni Sovyet sehingga Moskow tidak lagi banyak
memberikan perhatian terhadap kehadiran tentaranya di Afghanistan. Akhirnya,
pada tahun 1989, Moskow memerintahkan penarikan pasukannya dari seluruh kawasan
Afghanistan.
PEMBUNUHAN DI MAKAM IBRAHIM OLEH ZIONIS
25 Februari
1994, seorang warga Israel ekstrim membunuh massal kaum muslim Palestina yang
sedang menunaikan sholat di seputar kompleks makam Nabi Ibrahim di kota
Al-Khalil, Tepi Barat. Sebanyak 29 warga Palestina gugur syahid dan sejumlah
lainnya luka-luka akibat berondongan senjata dari orang Zionis itu. Teror yang
terjadi di bulan Ramadhan itu menimbulkan kemarahan masyarakat Arab dan muslim,
sampai-sampai, pemerintah negara-negara Arab terpaksa mengundurkan jadwal
perundingan damai mereka dengan Tel Aviv.
Di Palestina sendiri, sitausi menjadi
memanas dan perlawanan bangsa Palestina semakin meningkat. Untuk meredam
kemarahan warga Palestina, rezim Zionis menangkap pelaku teror itu dan
mengadilinya. Namun pengadilan memutuskan bahwa pelaku teror itu mengalami
gangguan jiwa sehingga dibebaskan dari hukuman.
WAFATNYA SEORANG MUHADDIST TERKENAL, IBNU MAJAH
Ibnu Majah
dengan nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah
Al Quzwaini . Ia dilahirkan pada tahun 207 Hijriah dan meninggal pada hari
selasa, Tanggal 22 ramadhan 273 h/20 februari 886 M. Beliau adalah penyusun
Kitab Sunan Ibnu Majah, salah satu kitab yang penting dalam rangkaian 6 kitab
hadist (kutubus sittah). Keenam kitab hadist ini merupakan kitab utama dalam
rujukan hadist-hadist nabawi.
Imam Ibnu
majah menuntut ilmunya di Qazwin kepada Ali bin Muhammad ath Thonafusi, dia
adalah seorang yang tsiqoh, berwibawa dan banyak meriwayatkan hadits. Ath
Thonafusi meninggal pada tahun 233 H, ketika itu Ibnu Majah berumur sekitar 24
tahun. Setelah itu Ibnu Majah berkelana pada Negara-negara sekitar untuk
memperbanyak dan memperdalam ilmu hadits seperti , Khurosan, Naisabur ,ar Ray,
Iraq, Baghdad, Kufah, Wasith ,Bashroh, Hijaz, Makkah , Madinah, Syam, Damasqus
, Himsh, Mesir dan lain-lain.
Abu Ya’la
Al-Kahlily Al-Qazwîny berkata : “Imam Ibnu Majah adalah seorang kepercayaan
yang besar, yang disepakati tentang kejujurannya, dan dapat dijadikan
argumentasi pendapat-pendapatnya, ia mempunyai pengetahuan luas dan banyak
menghafal hadits”.
Sanjungan
yang senada banyak juga yang menyampaikannya pada beliau, seperti Abu Zar’ah Ar-Râzî dan Zahaby dalam bukunya “Tazkiratu Al-Huffâdz” mengilustrasikannya
sebagai ahli hadits besar dan mufassir, pengarang kitab Sunan dan tafsir, serta
ahli hadits kenamaan negerinya.
Seorang
mufassir dan kritikus hadits besar yang bernama Ibnu Kasir dalam karyanya
“Al-Bidâyah” mengatakan : “Muhammad bin Yazid (Ibnu Majah) adalah pengarang
kitab Sunan yang masyhur. Kitabnya itu bukti atas ilmu dan amalnya, keluasan
pengetahuan dan pandangannya, serta kredibilitas dan loyalitasnya terhadap
hadits dan ushûl serta furû’.”
Imam Ibnu
Majah mempunyai banyak karya tulis, di antaranya:
1. Kitab
As-Sunan, yang merupakan salah satu Kutubus Sittah (Enam Kitab Hadits yang
Pokok).
2. Kitab
Tafsir Al-Qur’an, sebuah kitab tafsir yang besar manfatnya seperti diterangkan
Ibn Kasir.
3. Kitab
Tarikh, berisi sejarah sejak masa sahabat sampai masa Ibn Majah.