Terbaru

Mungkin Mereka Lupa

Banyak Aktifis yang menapaki terjalnya pegunungan untuk menguji mental pejuang dan mencari ketenangan alam.

Sepertinya mereka lupa...
Pejuang sejati tak hidup untuk dirinya sendiri.
Pejuang sejati tak hidup untuk mengejar egonya sendiri.
Pejuang sejati tak hidup untuk mendapatkan kesenangannya sendiri.
Pejuang sejati takkan tenang menapaki terjalnya pegunungan di saat Umat di bawah sedang kritis membutuhkan pertolongan.
Nafasnya adalah Penyegar dari gersangnya penderitaan.
Tangannya membimbing dalam jalan kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Langkah Kakinya tegar memberikan bantuan dan pertolongan.
Bahunya menjadi tempat bersandar untuk mereka yang berada dalam kelemahan dan kesulitan.

Mungkin mereka juga lupa...
bahwa ketenangan itu ada ketika mereka dekat dengan Allah..
ketenangan ada ketika mereka berjama'ah dan beri'tikaf di masjid..
ketenangan di dapat ketika mereka khusyuk beribadah di waktu-waktu shalat,
ketenangan ada ketika mereka bermunajat dengan tetesan air mata di sepertiga malam..
ketenangan ada ketika lisan selalu berzikir menyebut nama-Nya..
ketenangan ada ketika al qur'an mereka baca dengan tartil kemudian mentadaburi yang terkandung di dalamnya..

Ya... Mungkin Mereka Lupa...

Note :
- Pegunungan disini adalah sebuah metafora untuk obsesi dan ego manusia terhadap dunia dan kesenangan-kesenangan di dalamnya.

@dhezun | Markaz Insprasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Sukses Berkomunikasi



Menurut salah satu penelitian di Amerika,Sekitar 85% kesuksesan hidup Seseorang Dipengaruhi langsung oleh kemampuan komunikasi yang efektif. Ketika kita mampu berkomunikasi dengan baik, maka kita akan mendapatkan perhatian orang yang mendengarkan kita, mereka akan mendengarkan kita dengan antusias dan seksama. Kemudian, pendengar akan tumbuh rasa percaya terhadap kita karena merasa yakin bahwa kita adalah yang tepat dan menguasai apa yang kita bicarakan, selanjutnya akan terjalin hubungan yang baik dengan kita. kepercayaan dan hubungan yang baik itulah yang akan mengantarkan kita kepada kesuksesan-kesuksesan kita.

Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, ada enam hal yang harus kita miliki dan kita kuasai ketika berbicara dengan orang lain, yaitu :

Pertama, Respect.
Ketika berbicara kita harus menghormati secara layak orang yang kita ajak bicara, tidak merendahkan dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan orang yang kita ajak bicara. Tunjukan antusias dan kebahagian bisa bertemu dan berkomunikasi dengan mereka. Sanjung dan buat mereka merasa dihargai keberadaannya. Sebagai contoh, "Assalamu'alaikum, gimana nih kabar bro? wah kangen nih ane ama ente. Makin ganteng aja nih dari hari ke hari", contoh lain ketika berbicara di depan umum "Alhamdulillah, Kebahagiaan itu banyak sebabnya, dan kebahagiaan luar biasa yang sedang saya rasakan saat ini adalah ketika saat ini saya dapat berjumpa dengan orang-orang sukses dan luar biasa, yaitu Anda semua".



Kedua, Empathy.
Kita menempatkan diri, perasaan dan fikiran sebagaimana yang dirasakan orang yang kita ajak bicara. Ketika sedang berduka, tempatkan diri kita bila berada di posisi mereka. Jika bahagia, kita pun sebisa mungkin ikut berbahagia meski hati sedang berduka.

Ketiga, Audible.
Allah menciptakan dua telinga dan satu mulut bkn tanpa hikmah, diantara hikmahnya adalah agar kita banyak mendengarkan daripada banyak bicara. Karena fitrahnya manusia itu senang berkeluh kesah, dan ingin orang lain mendengarkan keluh kesahnya itu. Bukan pura pura mendengar, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Tapi mendengar dengan seksama, dengan menghadirkan fikiran, emosi, respct dan empathy.

Keempat, Clearly.
Ketika kita bicara harus jelas intonasi, artikulasi, dan ekspresinya. Diatur pace dan speednya agar enak didengarnya. Kuatkan pesan dengan komunikasi non verbal karena efektifitasnya jauh lebih kuat daripada hanya komunikasi hanya mengandalkan verbal. Buat sejelas dan sejernih mungkin pesan yang kita sampaikan.

Kelima, Humble.
Jika poin pertama sampai ketiga kita telah mendapatkan hatinya, poin keempat kita mendapatkan perhatiannya, poin kelima adalah upaya kita mendapatkan kenyamanannya. Sikap rendah hati adalah sikap yang disenangi siapapun yang kita ajak bicara. Orang akan menghormati kita tanpa kita tunjukan siapa kita. Orang akan respect kepada kita tanpa kita tunjukan gelar dan status sosial kita. Orang juga akan nyaman bercerita tentang dirinya karena sikap rendah hati kita kepadanya. Semakin kita umbar siapa kita dan membanggakan prestasi prestasi kita di hadapan orang yang kita ajak bicara, semakin segan orang untuk mendengarkannya. Kecuali memang diminta untuk menyampaikan kesuksesannya untuk diambil pelajaran untuk mereka.

Keenam, honesty.
Mungkin kita bisa mendapatkan poin satu sampai lima, tapi jika poin terakhir ini tidak kita penuhi, maka akan sia sia lah semuanya. Inti kesuksesan dari komunikasi adalah mendapatkan kepercayaan dari orang yang kita ajak bicara. Tanpa adanya kejujuran takkan pernah terbangun kepercayaan, meski sebaik apapun kita berkomunikasi. Bahkan komunikasi yang sudah lama kita bangun sekalipun, akan mudah rontok bila tanpa diselimuti dengan kejujuran. Kejujuran adalah harga mati untuk mereka yang ingin mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat.

@dhezun | markaz inspirasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Panggilan Cinta


Senang sekali mendengar salah satu kawan saya akan menikah. Iri campur syukur mendapat kabar membahagiakan itu.
Tentu yang dirasakan kawan saya itu jauh lebih dahsyat kebahagiaannya dengan kebahagiaan yang saya rasakan. Setelah sekian tahun menanti akhirnya Allah pertemukan ia dengan jodohnya.

Tentu tak mudah baginya, perlu perjuangan untuk mewujudkannya. Banyak syarat yang harus dituntaskannya terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Tapi beratnya perjuangan dan ketatnya syarat tak lantas membuatnya mundur dan berputus asa.

Cinta tak cukup dirasa dan dikata, harus ada sikap nyata untuk menyatakannya.

Wanita memberikan syarat bukan karena benci dan enggan bersamanya. Tapi sebagai bukti rasa cinta kepada calon pendampingnya. Ingin pendampingnya dalam keadaan terbaik ketika berdampingan dengannya.

Iman pun seperti itu, tak cukup dirasa dan dikata, harus dinyatakan dalam perbuatan fisik yang nyata. Allah memberikan perintah dan larangan kepada manusia bukan karena benci dan murka kepada hambanya, tapi karena Allah cinta kepada hambanya dan ingin hambanya bertemu denganNya dalam keadaan kembali kepada fitrahnya.

Keinginan Allah bertemu hambanya jauh lebih besar dibandingkan keinginan hamba bertemu denganNya. Keinginan Allah memasukan hambanya ke surga jauh lebih besar daripada keinginan hambanya untuk masuk ke surga.

Seperti syarat dan ketentuan seorang laki laki yang ingin menikahi wanita yang dialami kawan saya. Untuk menjemput cinta Allah yang menanti hambaNya,juga diperlukan perjuangan untuk menjemputnya, ada syarat yang harus kita penuhi sebelumnya. Yaitu dengan keimanan dan ketaatan yang sebenar benarnya kepada Allah ta'ala.
Wallahu a'lam
Comments
0 Comments

0 komentar:

Mengobati Filler Words


 Pernah dengar filler words dr seseorang yg bicara di muka umum? seperti kata "mmm","eee","eeeeng" dan sejenisnya? hr ini sy denger filler words "iya kan" sebanyak 160 kali dr seorang trainer. ‪#‎weww‬

Biasanya filler words ini terjadi karena tiga hal, pertama sudah menjadi kebiasaan, tidak menguasai materi, dan grogi.

Setidaknya saya punya 3 tips untuk mengatasi ini, kalau dipraktikan dengan baik, insya Allah akan mengobatinya.

Pertama, dengan menggunakan jeda.
Diantara teknik bicara di muka umum adalah penggunaan jeda ya g tepat, sehingga makna antar kata dan kalimat lebih mudah dipahami dan lebih berwarna didengarnya. Jadikan jeda ini untuk meminimalisir filler words, ketika akan mengalami filler words, buatlah jeda di dalamnya, maksimal 3 detik sambil memikirkan kata apa yang akan diucapkan berikutnya. Contoh : Saya (eee), ade zuniarsa putra (eee), dari Condet. Jadi --> Saya (jeda), Ade zuniarsa putra (jeda), dari condet

Kedua, dengan memperpanjang kata sambung.
Sepertinya malah menambah sulit, tapi sebenarnya jika dipraktikan akan sangat menyenangkan dan benar-benar akan membantu mengatasi filler words. Dengan memperpanjang kata sambung seperti "dan", "tetapi", "atau", "padahal", dan lainnya akan sangat membantu kita mengingat kata dan memikirkan kata selanjutnya yang akan dibicarakan. Contoh : katanya Indonesia adalah negara yang kaya raya (eee), tapi penduduknya banyak yang berada di bawah garis kemiskinan (eeee), padahal sumber daya alamnya melimpah (eee), dan sumber daya manusianya cerdas cerdas. Jadi --> katanya Indonesia adalah negara yang kaya raya, (taaaaapiiiiii) penduduknya banyak yang berada di bawah garis kemiskinan,(paadahaaaaal) sumber daya alamnya melimpah (daaaaan) sumber daya manusianya cerdas cerdas.

Ketiga, dengan mengulang kata
Selain digunakan untuk penegasan dan agar mudah diingat suatu kata atau kalimat, pengulangan kata dan kalimat juga dapat mengatasi penyakit filler words jika tepat digunakannya. Dengan mengulang-ulang kata kita akan memiliki waktu untuk mrngingat dan mempersiapkan kata yang akan kita ucapkan selanjutnya. Contoh : rukun iman itu ada enam, rukun pertama adalah iman kepada Allah, kedua adalah beriman kepada malaikat, (eee) ketiga kepada kitab, keempat kepada rasul, kelima kepada hari kiamat, (eeee) keenam kepada takdir baik dan buruk. Jadi --> rukun iman itu ada enam, rukun pertama adalah iman kepada Allah, kedua adalah beriman kepada malaikat, (setelah pertama beriman kepada Allah dan kedua kepada malaikatnya) ketiga adalah kepada kitab, keempat kepada rasul, kelima kepada hari kiamat, (kepada Allah, malaikat, kitab, nabi dan rasul) terakhir yang keenam adalah beriman kepada takdir baik dan buruk.

Selain ketiga obat ampuh di atas, upaya lain untuk mengatasi filler words adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri dan mempersiapkan penampilan dengan sangat baik. Ssmoga membantu dan dapat bermanfaat.
@dhezun | Markaz Inspirasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Jalan Dakwah (Oleh Dhezun)


Dakwah,
Satu kata dengan sejuta rasa dan makna
Manis, asam, asin, sepat, pahit, semua ada di dalamnya
Bahagia, Sedih, Canda, Tangis, dan tawa menghiasi perjalanannya
Mengukuhkan ukhuwah bagi mereka perindu surga


 Cinta,
Begitulah dakwah di hati pejuang sejati
Hatinya selalu merindu untuk turun menapaki
Lisannya selalu basah mengucap kalimat dakwah nan suci
Hari-harinya disibukan untuk berdakwah kesana kemari
Pengorbanannya totalitas tak kenal henti sampai mati

Berat,
Inilah hakikat jalan dakwah
Karena jika mudah pasti gunung sanggup menerima amanah-Nya
Hanya manusia luar biasa yang mampu bertahan dalam mengembannya
Sebab itu Allah janjikan surga bagi mereka yang berjuang di dalamnya
Kemudian Allah pertemukan mereka dalam keadaan wajah bercahaya dan berbahagia

Sahabat,
Jika bukan karena dakwah,
Mungkin kita takkan pernah bersama dalam jama’ah
Tak ada salam dan sapa, apalagi berbagi rasa dan cerita
Takkan pernah ada tawa, canda, suka, duka yang kita lalui bersama

Bertahanlah, Bersabarlah…
Bila lelah, buatlah kelelahan itu lelah mengikuti
bila letih, paksalah keletihan itu letih menggelayuti
bila futur, siksalah kefuturan itu futur menjangkiti
Teruslah Bergerak, teruslah berlari menapaki jalan ini
sampai jasad menyerah tak sanggup lagi, Lalu mati
Agar kelak, Allah mempertemukan kita kembali di surga abadi
Comments
0 Comments

0 komentar:

UJIAN DAN KEMULIAAN (Based on True Story)


Jumat malam, Ba'da isya, saya kedatangan sahabat saya sewaktu kuliah, awalnya hanya untuk sebuah keperluan sesaat, tapi ternyata kita hanyut dalam perbincangan sampai hampir tengah malam.

Berawal membahas sedikit keperluannya, lalu ngalor ngidul bernostalgia kisah waktu kuliah, aktifitas sekarang hingga bercurhat ria. Ya, curhat. Kaget ya kl laki laki suka curhat juga? Hehe

"Zun, ane suka iri liat ente dan teman teman hidup harmonis dengan keluarga. Sedangkan ane antum tau sendiri seperti anak yang gak dianggap oleh kedua orang tua ane" kisahnya mengawali.

"Sejak kecil ane jauh dari kasih sayang orang tua. Ane banyak menghabiskan waktu saat kecil bersama engkong ane. Sedangkan kedua orang tua ane, baik bapak atau ibu gak peduli dengan ane. Bahkan ane sempat bertanya dalam hati sebenarnya ane ini anak kandung atau anak pungut si? Tak ada kasih sayang dan kehangatan dari mereka untuk ane.

Ketika wisuda, disaat ente dan teman-teman didampingi kedua orang tua masing-masing, ane jalan ke tempat wisuda naik motor sendirian. Sungguh iri teriris hati ane melhati teman-teman bersuka cita dan berpoto ria dengan kedua orang tuanya masing-masing. Sedangkan ane? Hahhh..." Selanya sambil menghela nafas

"Berharap mendapatkan ucapan selamat atas kelulusan, ternyata harapan tinggal harapan. Tak ada sepatah katapun dari mereka atas kelulusan anaknya. Bahkan piagam-piagam dan prestasi-prestasi yang pernah ane dapatkan pun tak dihargai sama sekali. Bukannya ucapan selamat yang didapat, ternyata orang tua malah membuang seluruh prestasi ane itu semua dan menyisakan perkataan yang menyakitkan hati. Menuh-menuhin ruangan saja katanya.

Semenjak awal kuliah, ente liat sendiri kan ane jarang aktif dalam setiap aktifitas kampus? Ane kerja mulai dari penjaga gudang dan naik terus sampai dapat amanah sebagai bagian katalog yang tugasnya hanya memantau saja. Ente tau? Disaat itu gak jarang ane jadi gelandangan. Terkadang tidur di emperan di sekitar kawasan senen bersama orang yang kurang beruntung lainnya. Bahkan, dimasa itu ane udah siap dan ridho kalau Allah matiin ane saat itu juga. "Dua kali ane merasa ingin segera Allah matikan, sudah tak kuat menahan penderitaan ini sendirian. Gaji ane dan tabungan ane saat itu sampai ane bobok dan sumbangin ke yayasan agar ane mati dalam keadaan terbaik. Ane gak kuat zun saat itu, sedih ane kalau ingat masa itu." ketegaran coba ia tunjukan dan pertahankan, tapi air mata tak terbendung menetes dari matanya yang teduh dan penuh kehangatan, mengalir deras membasahi pipinya yang putih bersih.

"Entah, nanti mungkin ketika ane wisuda S2, siapa yang akan datang menemani ane, hehhh..." Tutupnya sambil menghela nafas.

Ada pepatah bijak mengatakan, takkan terlahir pelaut ulung dari laut yang tenang dan takkan hadir mutiara indah dari kerang yang tak pernah merasakan sakit yang amat sangat dari butiran pasir yang masuk ke dalam tubuhnya.

Dengan beratnya masalah yang ia hadapi tak membuatnya berputus asa, tapi ia jadikan motivasi untuk meningkatkan kualitas diri. Ketakutan ia ubah menjadi sebuah kekuatan. Kebencian ia ubah menjadi sebuah kasih sayang.

Pengalaman pahit yang ia dapatkan membuatnya lebih bijak, sabar dan dewasa dalam menghadapi masalah. Kesedihan hati ia jadikan kepekaan dalam hatinya untuk lebih peduli kepada orang lain yang disekitarnya.

Ketika menerima gaji, makanan, kue dan lainnya dari hasil rapat dan silaturrahim serta gajinya, tak jarang ia berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkannya.

Allah angkat derajatnya dipandangan manusia, Allah berikan amanah besar yang orang-orang biasa seusianua tak mendapatkan kesempatan yang amat langka. Dari seorang sekuriti, kerja di gudang, model katalog, guru, kemudian Allah amanahkan ia sebagai kepala sekolah internasional yang pusatnya di singapura yang berada di bilangan jakarta barat. Tidak tanggung-tanggung, ia memegang amanah sebagai kepala sekolah dari tingkat SD-SMA. Hebatnya lagi, sahabat saya ini adalah kepala sekolah termuda sejakarta barat, dengan usia 24 Tahun.

Mungkin sebagian kita berpendapat dia memang hebat dan mumpuni serta sudah berpengalaman. Tidak, itu adalah pengalaman pertamanya sebagai.kepala sekolah. Jangankan mengurus sekolah, organisasi terakir yang ia ikut saja hanya rohis waktu di SMA.

Sebagian lagi mungkin berpendapat ada orang dalam yang membantunya. Tidak, sekolah itu sangat profesional dan selektif untuk masalah rekrutmen SDM, apalagi untuk tingkat kepala sskolah. Saingannya bukan main-main, ia yang hanya lulusan S1 dan sedang menempuh S2, ia harus berhadapan dengan doktor dari unpad dan UI.

Tapi, Allah memang luar biasa atas rahasia takdirNya. Malah ia yang diamanahkan sebagai di posisi itu. Katanya ia sangat memenuhi harapan dari panitia seleksi meski kualifikasinya masih jauh dibandingkan yang lainnya. Masya Allah...

Tak dipungkiri memang banyak hambatan dan kesulitan ketika menjalaninya. Mulai dari sistem yang harus terus diperbaiki, hingga partner guru yang meremehkannya dan membencinya. Masih anak bau kencur katanya.

Tapi berkat kesabaran dan pengalaman-pengalaman pahit dan masalah yang berat yang pernah dialaminya, membuatnya lebih siap dan dewasa menyikapinya. Syukur Alhamdulillahnya banyak sekali pertolongan Allah yang datang dari arah yang tak diduga-duga.

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini, sungguh amat besar rahmat Allah kepada orang-orang yang Allah anugrahkan masalah dan musibah tapi ia hadapi dengan sabar dan tawakal.kepada Allah ta'ala.

Untuk sahabat saya yang tertulis kisahnya disini, ada satu pesan saya untukmu, "Bro, antum selama ini sudah banyak mengorbankan kebahagiaan antum untuk orang lain. Sekarang saatnya antum membahagiaakan diri antum dan juga orang lain yang insya Allah akan tulus mencintai antum. Ditunggu undangannya di bulan juni ya "

Aamiin... wallahu a'lam

@dhezun | Markaz Inspirasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

MENJAGA SILATURRAHIM



Sungguh mulia rasulullah dengan kesempurnaan akhlaknya. Diantara akhlaknya yang mempesona adalah kuatnya beliau menjaga tali silaturrahim. Bahkan dalam banyak hadits kita banyak menemukan anjuran anjuran rasulullah untuk menjaga erat tali silaturrahim.

Diantaranya adalah anjuran rasulullah untuk berziarah kepada kerabat yang jauh atau dekat, menghormati dan peduli terhadap tetangga, anjuran untuk saling memberi hadiah, dan lainnya.
Bukan tanpa sebab rasulullah memberikan perhatian yang dalam terhadap silaturrahim, karena dengan silaturrahim Allah akan memasukan kita ke surga, seperti dalam hadits berikut,

"Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh dia telah diberi taufik," atau "Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?" Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi". Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga". (Shahih bukhari muslim)

Selain itu juga dengan silaturrahim Allah akan membuka secara lapang pintu pintu rizki kita, Allah akan panjangkan umur kita, dan memudahkan urusan urusan kita,

"Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi". [Muttafaqun 'alaihi].

Tapi, tak jarang kita yang mengaku cinta kepada rasulullah malah seringkali menyelisihi beliau dalam keseharian. Anjuran menjaga silaturrahim dg mudah kita tinggalkan, memutuskan silaturrahim menjadi suatu kelumrahan.

Contohnya, enggan menegur sapa dan mengucapkan salam kecuali orang lain melakukan terlebih dahulu kepadanya. tidak suka dengan seseorang, delete contact. Merasa risih di facebook lgsg unfriend. Merasa terganggu di group WA lgsg walk out. Kesal, tak tegur sapa berhari hari bahkan berminggu minggu. Marah, tak ingin tatap muka selamanya atau sampai orang yang bersalah mengaku salah dan meminta maaf kepadanya. Berebut warisan akhirnya putus silaturrahim. Bahkan tak jarang silaturrahim kepada orang tua yang melahirkan kita mudah sekali diabaikan, jarang menengok orang tua karena sibuk dengan pekerjaan, jarang bertanya kabar mereka karena sibuk mengurus anak dan istri/suami, jarang memberikan hadiah karena uang habis untuk kebutuhan keluarga, kita hidup bahagia tapi orang tua hidup dalam kesendirian dan minim pengurusan. Astaghfirullah...

Padahal tidak boleh bagi seorang muslim memutuskan tali silaturrahim, kecuali dalam dua hal, dalam bermaksiat kepada Allah dan kepada manusia. Allah memperingatkan kita yang memutuskan silaturrahim dengan ancaman yang keras, yaitu diputuskannya hubungannya dengan Allah dan ditutupnya pintu surga bagi pelakunya.

"Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: "Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya". (Muttafaqun 'alaihi).

"Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)". (Mutafaqun 'alaihi).

Astaghfirullah... Ya Allah, ampunilah kami apabila kami pernah khilaf dan memutuskan silaturrahim kepada saudara saudara kami, ampunilah kamj apabila ada sikap dan lisan kami yang menjadi sebab terputusnya silaturrahim, ampunilah kesalahan kami, dan ampunilah seluruh kesalahan dan kekhilafaan saudara saudara kami kepada kami, baik yang secara disengaja ataupun tidak. Matikanlah kami dalam keadaan beriman kepadaMu dan menjaga silaturrahim kepada saudara-saudara kami... aamiin...

@dhezun | Markaz Inspirasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Postingan yang Lain