Sejarah Palestina, dari zaman 5000 SM - diakui PBB sebagai negara pemantau non-anggota
5000-3000SM
|
Bermukimnya
kaum Arab Kan’an di kawasan Palestina dan kawasan itu dinamai “Tanah Kan’an”
|
3000-2500SM
|
Bermukimnya
kabilah2 Arab Amuri di Kan’an
|
2000
SM – 1500 SM
|
Istri
Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya
bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian
mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak
keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya
bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya
yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan
kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub
A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak
keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.
|
1300
SM
|
Hijrahnya
bangsa Palestina dari kepulauan Kert dan Lautan Egee (di Mediterania, antara
semenanjung Balkan dan Anatoli/Asia Kecil) ke kawasan Kan’an, dan mereka
bercampur dgn orang2 Arab asli penghuni Kan’an, lalu akhirnya kawasan itu
berubah nama menjadi Palestina.
|
1200
SM – 1100 SM
|
Nabi
Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun
Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt –
dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan
bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun
saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka
membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu
pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua,
sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)
Akibatnya
mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar
Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi –
menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya,
yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau
tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.
|
1000
SM – 922 SM
|
Nabi
Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari
Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah
kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq.
Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti
yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan
Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi
Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.
|
922
SM – 800 SM
|
Sepeninggal
Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga
akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel
beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.
|
800
SM – 600 SM
|
Karena
kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut
dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.
“Sesungguhnya
Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus
kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka
dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian
rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)
Hal
ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan
Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
732
SM Dinasti Assuria (Irak) berkuasa di Palestina
608
SM Berkuasanya Caldea (dari jazirah Arab) di kawasan Syam (termasuk
Palestina)
605
SM Bangsa Mesir berkuasa di Palestina
|
600
SM – 500 SM
|
Kerajaan
Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil
Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi
atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.
586
SM Kekuasaan Caldea runtuh dan 5000 Yahudi diasingkan ke Babilonia (Irak)
538
SM Cyrus, Kaisar Persia, berkuasa di Syam (yang meliputi juga Palestina)
|
500
SM – 400 SM
|
Cyrus
Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke
Yerusalem.
|
332
SM
|
Alexander
Macedonia menyerang Palestina
|
330
SM – 322 SM
|
Israel
diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi
terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi
Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan
dalam bahasa Ibrani.
|
300
SM – 190 SM
|
Yunani
dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
|
1 –
100 M
|
Nabi
Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa
Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman
hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri
ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi
memberontak terhadap Romawi.
63 SM
Masuknya orang Romawi ke Palestina
|
100 –
300
|
Pemberontakan
berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi.
Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru
imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang
tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya
bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi
atau bahkan masuk Islam.
135 M
Pemberontakan kaum Yahudi ditumpas oleh pasukan Romawi
267 M
Pendudukan Palestina oleh Ratu Zanubia dari Kerajaan Tadmur (Palmyre, di
kawasan Syam)
272 M
Kekuasaan Tadmur berakhir dan Romawi kembali berkuasa di Palestina
|
313 M
|
Pusat
kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama
negara.
|
500 –
600 M
|
Nabi
Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung
Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi
dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi
dengan Persia.
|
614 M
|
Palestina
dikuasai oleh Khousru Parviz, raja Iran dari dinasti Sasania
|
621 M
|
Nabi
Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah
ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul
Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota
suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali
dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid
Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum
dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.
|
622 M
|
Hijrah
Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya
disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang
menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam
Madinah”.
|
626 M
|
Pengkhianatan
Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian
Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka
harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.
|
628 M
|
Romawi
kembali berkuasa di Palestina
|
634-636
M
|
Masa
penaklukan wilayah Palestina oleh pasukan muslim
|
638 M
|
Di
bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina
dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina,
Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah.
Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.
|
700 –
1000 M
|
Wilayah
Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa
Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa
ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.
|
1076
M
|
Yerusalem
dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik
(sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M
tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja
Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi
membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat
bisa dibangkitkan kembali.
|
1099M
|
Pasukan
Salib menyerang Palestina
|
1188
M
|
Perang
Hathin antara pasukan muslim di bawah pimpinan Salahuddin Al Ayyubi melawan
pasukan Salib
|
1260
M
|
Perang
antara Dinasti Mamaluk (Mesir, penerus kekuasaan Al Ayyubi) melawan pasukan
Tatar (Mongol)
|
1291
M
|
“Pembersihan
akhir” pasukan Salib dari wilayah Palestina oleh pasukan Mamaluk
|
1453
M
|
Setelah
melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang
tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M),
khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan
mewujudkan nubuwwah Rasulullah.
|
1492
|
Andalusia
sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu
saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan
pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga
pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke
Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf
kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun
sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).
|
1500
– 1700
|
Kebangkitan
pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan
negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di
Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan
alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi
akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni
Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory
artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya
menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.
1516
M Dimulainya pemerintahan Ottoman di Palestina dan kawasan2 Arab di sekitar
Palestina, berlangsung hingga 400 tahun kemudian
1529
M Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta
membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun
gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama
karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.
“…
yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang
banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu
terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS
9:25).
|
1798
M
|
Napoleon
berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di
Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.
|
1831
M
|
Untuk
mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme
Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai
lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di
tanah Arab.
|
1835
M
|
Sekelompok
Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama
di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury,
anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing
di wilayah Khilafah.
|
1838
M
|
Inggris
membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di
Palestina.
|
1849
M
|
Kampanye
mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di
Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi
716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
|
1882
M
|
Imigrasi
besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan
kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
|
1891
M
|
Para
penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi
besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah
“sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran
meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir
infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah
via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh
Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia
I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.
|
1897
M
|
Theodore
Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I
Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat
beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa
dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi
– walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”.
Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di
Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi
“diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan
tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa
diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata,
“Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi
kenyataan pada tahun 1948.
|
1914-1917
M
|
Perang
Dunia I meletus dan berakhir dgn kekalahan imperium Ottoman, wilayah kekuasaan
Ottoman pun dibagi2 oleh Inggris dan Perancis. Palestina menjadi ’jatah’
Inggris.
1916
M Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia)
dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram
wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara
mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas
Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan
mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
|
2 Nov
1917
|
Deklarasi
Balfour dirilis. Isi: dukungan Inggris bagi pembentukan negara Israel di
kawasan Palestina.
Menlu
Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour
memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan
memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah
air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi
mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.
|
Januari
1918
|
Seluruh
kawasan Palestina jatuh ke tangan pasukan Sekutu yg dipimpin Jenderal Allenby
(asal Inggris, keturunan Yahudi). Di kota Al Quds, dia mengucapkan kalimat,
”Hari ini, perang salib telah berakhir.”
|
1
Januari 1920
|
Kantor
pemerintahan Inggris di Palestina (British Mandate of Palestine) berdiri,
Komisi Tinggi-nya adl Herbert Samuel (keturunan Yahudi)
|
30
Januari 1922
|
Kongres
AS menyetujui dukungan trhdp pendirian Israel di Palestina (disebut sebagai
Deklarasi Balfour-Amerika)
|
23-29
Agts 1929
|
Pemberontakan
org2 Palestina, memprotes aksi kekerasan pemuda2 Yahudi. Dikenal sebagai
”Kebangkitan Dinding Ratapan”.
|
20
Nov 1935
|
Izzudin
Qassam, pemimpin kelompok pejuang Jihad Islam, gugur syahid dlm perang
melawan pasukan Inggris di kota Jenin
|
1938
M
|
Nazi
Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi
kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka
mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan
Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS).
Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan
Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual
ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di
dunia.
|
1935-1948
|
Berbagai
pembunuhan massal dilakukan oleh kelompok2 teroris Yahudi, dgn tujuan
mengusir orang2 Palestina dari tanah air mrk, untuk kemudian diduduki oleh
para imigran Yahudi yg didatangkan dari berbagai penjuru dunia.
1944
M Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik
“membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin
jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari
sana.” Kondisi Palestina pun memanas.
|
29
Nov 1947
|
PBB
merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.
PBB
meloloskan resolusi 181 tentang pembagian wilayah eks British Mandate of
Palestine. Tujuannya adalah untuk mengatasi konflik antara pemukim Yahudi dan
Arab yang semakin tajam di wilayah tersebut. Resolusi tersebut membagi
wilayah ini menjadi dua negara. Sebagian diperuntukkan bagi sebuah negara
Yahudi, sebagain lagi bagi sebuah negara Arab. Sementara kota Yerusalem
berstatus Corpus Separatum yang tak berada dalam kekuasaan negara Yahudi
maupun Arab.
|
14
Mei 1948
|
Jam 4
sore, org2 Zionis mendeklarasikan berdirinya Israel dan beberapa menit
kemudian, AS menyatakan pengakuannya thdp Israel.
Sehari
sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi
memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata
terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka
terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain.
Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi
Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan
terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab
tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh
Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun
1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan
PBB.
|
15
Mei 1948
|
Era
Mandat Inggris atas Palestina berakhir.
|
15
Mei 1948
|
Negara2
Arab menolak deklarasi Israel itu dan membentuk pasukan sekutu Arab (terdiri
dari Suriah, Mesir, Jordan, Lebanon, Irak). Pecahlah Perang Pertama
Arab-Israel.
Hasil
perang: wilayah Israel bertambah luas, termasuk menduduki Yerusalem
Barat. Mesir menguasai Jalur Gaza, Jordan menguasai Tepi Barat dan Yerusalem
Timur. Ribuan warga Palestina jadi pengungsi.
|
1948,
2 Desember
|
Protes
keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas
yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu,
Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin
untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka
dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa
di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara
atau dihukum mati.
|
11
Mei 1949
|
PBB
menerima Israel sebagai anggota, dgn syarat Israel hrs menerima Resolusi 181
(isi: Israel hrs menerima pendirian negara Palestina) dan Res 194 (isi:
Israel hrs mengizinkan para pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka).
Resolusi ini tak pernah dipatuhi, namun Israel tetap menjadi anggota PBB
hingga kini.
|
1956,
29 Oktober
|
Israel
dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez.
Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir
(salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut
Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.
|
1964
M
|
Para
pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini
secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina
sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi
menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.
|
Januari
1967
|
Perang
6 Hari Arab-Israel meletus, Arab kalah, Israel menguasai seluruh Yerusalem ,
Tepi Barat, Jalur Gaza, Sinai, Golan. Namun Mesir kemudian bersedia damai dgn
Israel (mengakui eksistensi Israel dgn imbalan pengembalian Sinai, Camp David
1978).
Israel
menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan,
Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan
(Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah
menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA
(Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara
itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri
Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan
selama dia ada di udara.
|
1967,
Nopember
|
Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur
Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua
negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi
Palestina.
|
1969
M
|
Yasser
Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan
markas di Yordania.
|
1970
M
|
Berbagai
pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO
dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi
Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas
PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.
|
1973,
6 Oktober
|
Mesir
dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada
hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang
Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu
oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma
siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab
membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak
melonjak pesat.
|
1973,
22 Oktober
|
Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata,
pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.
|
10
Nov 1975
|
PBB
mengesahkan Resolusi 3379 yang intinya menyatakan Rezim Zionis sebagai rezim
rasialis.
|
1977
M
|
Pertimbangan
ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke
Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika
Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati.
Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.
|
18
Sept 1978
|
Perundingan
Camp David antara Mesir-Israel, dimediatori AS
|
26
Maret 1979
|
Penandatanganan
akhir perjanjian damai antara Anwar Sadat dan Menachem Begin, di Gedung
Putih, disaksikan Jimmy Carter.
Mesir
dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS.
Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di
wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin
dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan
dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini
tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai
pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto
resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.
|
31
Jan 1980
|
Parlemen
Israel menetapkan Yerussalem sbg ibu kota Israel, pdhl PBB menetapkan bhw
kota itu adl zona int’l
Israel
secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang
didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
|
1982
M
|
Israel
menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan
Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil
dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga
dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan
sipil di Iraq, Libya dan Tunis.
|
9 Des
1987
|
Intifadah
I dimulai
Intifadhah,
perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah
pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai
oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan
dan sosial.
|
1988,
15 Nopember
|
Diumumkan
berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk
negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai
ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.
Setelah
Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan
Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500
orang.
|
1988,
Desember
|
AS
membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung
mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242
pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.
|
1991,
Maret
|
Yasser
Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu
mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.
|
30
Okt 1991
|
Dimulainya
konferensi Madrid, antara Zionis dgn Palestina yg diwakili oleh PLO
|
13
Sept 1993
|
Kesepakatan
Oslo ditandatangani Zionis-PLO. Isi: PLO diberi wilayah otonomi, yaitu 60%
dari Jalur Gaza dan kota Ariha di Tepi Barat. Imbalannya, PLO mengakui
eksistensi Israel. Ayatullah Khamenei, Rahbar Iran, terang2an menyebut ini
sebagai ”tindakan bodoh” Yaser Arafat.
PLO –
Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji
memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah
“land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh
pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju.
Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut
baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk
mendukung perdamaian.
Setelah
kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian
dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini
maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.
Yasser
Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya
tersebut.
|
1
Juli 1994
|
Arafat
memasuki Gaza dalam rangka mendirikan Otoritas Nasional Palestina
(Palestinian National Authority; selanjutnya disebut PNA).
|
1995
|
Rabin
dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron,
seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh.
Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat
latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut
kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh
diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu.
Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan
Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”
|
1996
M
|
Pemilu
di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang
berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu
pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar
Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin
menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan,
bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat
perjanjian baru.
AS
tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya.
Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai
agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini.
Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir
malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa
(terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang
sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan
pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri”
tanpa bicara dengan Eropa.
|
17
Januari 1997
|
Perjanjian
Al Khalil ditandatangani Israel-PNA. Isi: 20% wilayah Al Khalil tetap
dikuasai Israel, sisanya diserahkan kpd PNA.
|
23
Okt 1998
|
Perjanjian
Maryland ditandatangani Israel-PNA. Isi: Israel menyerahkan sebagian wilyah
di Tepi Barat kepada PNA, sebagai imbalan, PNA berjanji mengatasi masalah
terorisme (teroris: istilah yg dipakai Barat utk para pejuang HAMAS)
|
12
Des 1998
|
Pertemuan
Majelis Nasional Palestina digelar di Gaza. Pertemuan ini sudah di-setting AS
dan Israel, sehingga keputusannya: menghapus salah satu isi deklarasi
nasional Palestina yg menyebut ”menghapuskan Israel.”
|
22-24
Mei 2000
|
Tentara
Zionis angkat kaki dari wilayah Lebanon selatan stlh bercokol di sana selama
22 tahun. Selama itu pula, tentara Hizbullah tak pernah henti berusaha
mengusir Israel dan akhirnya, Israel pun menarik pasukannya dari Lebanon.
Kemenangan ini menginspirasi rakyat Palestina.
|
28
Sept 2000
|
Intifadah
Kedua dimulai (dipimpin oleh HAMAS, sementara PNA alias eks-PLO selalu
berusaha menghentikan gerakan HAMAS. PNA telah menjadi alat bagi Israel utk
memberangus perjuangan bangsa Palestina)
|
17
September 2002
|
Sebuah
usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh
Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September
2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14
"reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana
pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel
Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia
akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer yang permanen"
di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi
Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di
darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan
terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza."
Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar
untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara
yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat
satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan
tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi
di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"
|
22
Maret 2004
|
Pemimpin
HAMAS, Syeikh Ahmad Yasin, gugur syahid akibat teror Israel.
|
17
April 2004
|
Abdul
Aziz Rantisi, pemimpin HAMAS (pengganti Syeikh Ahmad Yasin) gugur syahid
akibat teror Israel.
|
9
Juli 2004
|
Mahkamah
Int’l menetapkan bhw pembangunan Tembok Zionis adalah illegal, namun
ketetapan ini tdk dihiraukan Israel. Pembangunan tmbok terus dilanjutkan shg
membentuk sebuah penjara raksasa bagi banyak perkampungan Palestina.
|
26
Okt 2004
|
Gigihnya
perjuangan Intifadah II membuat Israel kewalahan dan mengesahkan program
penarikan mundur dari Jalur Gaza, sambil merancang konspirasi lain. Antara
lain: penarikan mundur ini di-blow up media massa utk mengesankan bahwa
Israel bersedia berdamai.
|
11
Nov 2004
|
Yaser
Arafat tewas akibat diracuni oleh Zionis
|
Sept
2005
|
Dimulainya
penarikan mundur tentara Israel dari Jalur Gaza. Inilah kemenangan para
pejuang Palestina setelah 38 tahun. Namun, hingga kini, Israel terus
melancarkan serangan dan teror ke Jalur Gaza
|
28
Maret 2006
|
Di
hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel,
Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel
menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato.
Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel
negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas,
mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama
sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa
Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi
untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan
posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini
dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel "akan
menentukan nasibnya di tangannya sendiri" dan secara langsung
menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar
tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan
perdana menteri yang baru terpilih.
|
Januari
2006
|
Hamas
memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun
|
29
Maret 2006
|
dibentuklah
pemerintahan persatuan nasional Palestina (koalisi antara Hamas dan Fatah
dengan faksi-faksi lainnya) dibawah pimpinan PM Ismail Haneya
|
23
Mei 2006
|
Kongres
Amerika membekukan bantuan untuk warga Palestina dan menyatakan bahwa bantuan
tidak akan disalurkan kepada kelompok yang dikentarai sebagai kelompok teroris
atau yang mendukungnya.
|
Januari-Juli
2008
|
Ketegangan
meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding
Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail
Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
|
November
2008
|
Hamas
batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo,
Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
|
26
Desember 2008
|
Serangan
Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet
Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas.
Korban dari warga sipil berjatuhan.
|
27
Desember 2008 hingga 18 Januari 2009
|
Berbagai
cara telah dilakukan oleh Israel dan sekutunya untuk melemahkan Hamas, baik
secara politik dan ekonomi. Namun tidak membuat Hamas menyerah dan menjadi
lemah karena blokade itu. Bahkan dukungan dari rakyat Gaza semakin kuat
kepada Hamas. Akhirnya Israel memutuskan untuk memilih opsi serangan militer,
setelah sebelumnya mendapatkan restu dari rezim Arab, untuk menyerang ke
Gaza. informasi intelijen yang menyebutkan bahwa rencana serangan ke
Gaza ini telah disiapkan di kantor Abbas di Ramallah
1.500
syahid yang kebanyakan dari kaum wanita dan anak-anak
3.500
orang luka-luka dari pihak Palestina
Sementara
di pihak Israel telah menyebab 49 serdadu Israel tewas ditembak oleh pejuang
Palestina.
Dan
target Israel dalam perang tidak pernah tercapai. Diantara target itu adalah:
1.
Untuk melemahkan Hamas. Malah dengan adanya perang ini, popularitas Hamas
semakin tinggi di mata rakyat Palestina.
2.
Untuk memberangus semua yang namanya perjuangan perlawanan bersenjata. Saat terjadi
perang rudal-rudal pejuang
|
3 mei
2010
|
Setelah
perang di Gaza, simpatik dunia kepada wilayah yang terjajah itu semakin kuat.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya langkah yang diambil oleh masyarakat
dunia untuk mengakhiri blokade Gaza yang sudah berlangsung 4 tahun. Salah
satunya adalah kapal Freedom Flotilla (armada kebebasan) yang digalang oleh
lembaga swadaya masyarakat (LSM) Turki, IHH. Laporannya sebagai berikut:
Pagi
dini hari, Senin (31/5/2010) tepatnya pukul 04.15 (waktu perairan Laut
Tengah) tentara Israel, dari pasukan khusus (commandos), menyerang kapal Mavi
Marmara “Freedom Flotilla” membawa misi kemanusiaan untuk menyerahkan bantuan
obat-obatan dan makanan bagi penduduk Gaza yang sudah lebih dari 3 tahun
menderita akibat blokade. Akibat serangan itu, 19 orang syahid, kebanyakan
dari Turki dan 50 lainnya luka-luka, termasuk relawan asal Indonesia. Kapal
yang berangkat dari Turki, membawa 750 relawan dari 50 negara adalah kapal
sipil yang tidak membawa alat-alat senjata, seperti yang dituduhkan oleh
pihak Israel
|
8
Desember 2010
|
Kebangkitan
dunia Arab atau Musim Semi Arab (bahasa Inggris: The Arab Spring; bahasa
Arab: الثورات العربية, secara harafiah
Pemberontakan Arab) adalah gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang
terjadi di dunia Arab. Sejak 18 Desember 2010, telah terjadi revolusi di
Tunisia dan Mesir; perang saudara di Libya;pemberontakan sipil di Bahrain,
Suriah, and Yaman; protes besar di Aljazair, Irak, Yordania, Maroko, dan
Oman, dan protes kecil di Kuwait, Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan, dan
Sahara Barat. Kerusuhan di perbatasan Israel bulan Mei 2011 juga terinspirasi
oleh kebangkitan dunia Arab ini.[ Protes ini menggunakan teknik pemberontakan
sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan
pemanfaatan media sosial, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Skype,
untuk mengorganisir, berkomunikasi, dan meningkatkan kesadaran terhadap
usaha-usaha penekanan dan penyensoran Internet oleh pemerintah. Banyak unjuk
rasa ditanggapi keras oleh pihak berwajib, serta milisi dan pengunjuk rasa
pro-pemerintah. Slogan pengunjuk rasa di dunia Arab yaitu Ash-sha`b yurid
isqat an-nizam ("Rakyat ingin menumbangkan rezim ini").
|
30
juni 2012
|
Pada
tanggal 24 Juni 2012, Morsi diumumkan sebagai pemenang pemilu dengan 51,73%
suara. Muhammad Mursi Dilantik Jadi Presiden Mesir. Terpilihnya Mohamed Mursi
sebagai presiden baru Mesir disambut gembira oleh kelompok Hamas di Jalur
Gaza, Palestina. Presiden yang diusung Ikhwanul Muslimin (IM) tersebut diharapkan dapat membantu
perjuangan Hamas dalam membuka blokade Gaza oleh Israel dan didukung oleh
Hosni Mubarak.
Baik
Hamas dan Ikhwanul Muslimin memiliki penolakan yang sama soal hubungan dengan
Israel. Hamas sebelumnya menentang keras perjanjian damai dengan Mesir pada
tahun 1979. Mubarak menukar kesepakatan damai itu dengan Sinai yang direbut
Israel pada perang tahun 1967. Dengan ini, Mesir adalah negara Timur Tengah
pertama yang berdamai dengan zionis.
Presiden
Mesir Dr. Muhammad Mursi menegaskan bahwa sikap Mesir terhadap isu Palestina
tidak berubah. Mesir berdiri di pihak rakyat Palestina
|
14
november 2012 – 21 november 2012 (8 hari)
|
komandan
militer Hamas Ahmed Jabari, syahid dalam serangan udara pada tanggal 14
November. Ia beserta anaknya syahid diroket ketika mengendarai mobilnya. Tewasnya
Ahmad Jabari ini membuat kemarahan Hamas dan para pejuang Palestina, dan
kemudian pecah perang antara Hamas dan Zionis-Israel. Hamas melancarkan
serangan dengan menggunakan roket dan rudal ke wilayah Zionis-Israel, dan
menimbulkan kerusakan yang luas, dan menimbulkan korban jiwa, serta
menimbulkan ketakutan dikalangan penduduk di negeri Zionis itu. Agresi
militer zionis berlangsung selama 8 hari.
Akibat
agresi ini, seluruh dunia mengutuk Israel karena melanggar nilai-nilai
kemanusiaan rakyat palestina. total jumlah syahid yang terdata secara resmi
di kementrian kesehatan Palestina mencapai 174, di antaranya adalah 34
anak-anak, 11 wanita dan 19 usia lanjut, serta 16 korban syahid dibawah usia
lima tahun. Sementara itu jumlah korban luka-luka sebanyak 1399 jiwa, di
antaranya 465 anak-anak, 254 wanita di atas usia 18 tahun, 91 usia lanjut dan
sebanyak 141 korban di bawah usia lima tahun.
|
21
November 2012
|
GENCATAN
senjata pada konflik Israel-Palestina menumbuhkan suatu harapan baru akan
terciptanya perdamaian antara Israel dan Palestina. Gencatan senjata tersebut
resmi berlaku sejak 21 November 2012 hingga waktu yang belum ditentukan.
Presiden Mesir Muhammad Mursi menjadi orang yang paling berjasa atas
terwujudnya perjanjian gencatan senjata tersebut. Warga Palestina begitu suka
cita menyambut kesepakatan gencatan senjata dengan turun ke jalanan.
Isi
dari perjanjian gencatan senjata tersebut adalah Israel harus “menghentikan
semua kekejaman di darat, laut, dan udara termasuk serbuan dan menargetkan
individu-individu.” Faksi-faksi Palestina harus pula menghentikan “serangan-serangan
roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan.” Isi lain pada kesepakatan
tersebut adalah Israel akan membuka semua perlintasan ke Gaza sehingga
barang-barang bisa masuk Gaza. Sebelumnya, Israel telah memblokade Gaza sejak
2007.
|
29
November 2012
|
Sidang
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat
pada Kamis akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara
pemantau non anggota.
berdasarkan
hasil voting, Palestina mendapat dukungan mayoritas sebesar 138 anggota majelis
umum PBB. Sementara itu, hanya sembilan negara anggota yang menolak dan 41
anggota lainnya memilih abstain.Dengan status barunya ini, Palestina dapat
bergabung dalam organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian internasional.
Berikut 9 negara penentang peningkatan status Palestina: Israel, Amerika
Serikat, Kanada, Republik Ceko, Marshal Island, Mikronesia, Nauru, Palau,dan Panama.
|
@dhezun