Terbaru

Mahasiswa UNJ ikut Ospek UI



assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Sebelum saya menceritakan panjang lebar kisahnya, saya sekedar sharing kenapa saya terinspirasi untuk mengangkat kisah ini,alasannya adalah karena saya mendapatkan petualangan yang mengingatkan saya kepada kisah tersebut.
Langsung saja,


Sebelum berangkat kekampus untuk mengikuti pelatihan PKM (program kreatifitas mahasiswa)di kampus hijau, ada perasaan mengganjal dalam hati untuk tidak berangkat, entah apa dan kenapa. Namun, dengan berbekal basmallah saya meyakinkan diri untuk tetap berangkat kekampus meski perasaan tersebut tetap mengganjal selama perjalanan.
Sesampainya disana, dengan pecaya diri saya masuk untuk mengisi absen peserta, duduk manis dan focus mengikuti pelatihan tersebut. Banyak sekali ilmu baru yg saya dapat pada kesempatan tersebut, kegiatan pertama diisi oleh mahasiswa berprestasi (katanya) yg punya pengalaman di PKM dan kesuksesan dalam karya-karyanya.
Sesi kedua adalah awalnya dari keseruannya, tiba-tiba kita semua dibagi dalam 2 kelompok, yaitu PKM-GT (gagasan tertulis) dan AI (artikel ilmiah), dengan pertimbangan bahwa sesi pertama tadi saya telah mendapat materi tentang PKM-GT, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan kelompok PKM-AI, kelompok tersebut di bimbing oleh dosen muda berjilbab yg memang diakui kesuksesan karya-karyanya.

Setelah kita siap dan rapih dalam bentuk setengah lingkaran, tiba-tiba pembimbing tersebut menghampiri orang paling kanan saya dan bertanya,

“karya kamu judulnya apa?”

Degh… (jantung berpacu kencang)

Pertanyaan yg sepele sebenarnya di dalam ruangan tersebut, tapi bagi saya itu pertanyaan yg telah membuat jantung ini berdekup kencang seperti paku bumi ditancapkan di badan kita (hiperbola.com)

Sebelunya saya sudah mengetahui info di madding bahwa PKM hari tersebut adalah syarat berupa mengikuti pelatihan PKM untuk orang-orang yg mengajukan beasiswa yang juga mengajukan PKM dengan program PKM-GT dan AI, saya memang mengajukan beasiswa, tapi programnya adalah PKM-K(kewirausahaan),  Semula saya kira hanya sekedar pelatihan PKM biasa, yg hanya membawa fisik dan pikiran semata, jadi saya dengan semangat ingin memperdalam dengan harapan dapat membuat karya dari seluruh program PKM pada kesempatan berikutnya,jadi saya putuskan untuk mengikutinya. Namun kenyataan tiak berkata demikian.

Dalam dag dig dug der menunggu giliran, ternyata Kehendak Allah memberikan saya inspirasi. Kebetulan seluruh orang-orang di sebelah kanan saya adalah adik-adik kelas saya di jurusan ilmu agama islam. Saat itu saya memperhatikan judul dari mereka, dalam hati saya berkata dan mengomentari judul mereka.

“ini judul, niat untuk dijadikan PKM-AI atau tidak c y??? qo aneh???  Seperti tugas presentasi untuk kuliah, hampir semuanya membuat karya, missal : permasalahan x menurut islam, fenomena x menurut islam, dan lainnya.”
 meski dalam hati tersenyum geli, walau pada akhirnya saya mendapatkan inspirasi dari mereka
“ya sudah, kl bgtu saya ambil judul yg akan saya presentasikan minggu depan saja dalam suatu mata kuliah saya dah”
Masih dalam keadaan gelisah, pembimbing menanyakan saya hal yang sama dengan yang lain, dengan percaya dirinya saya menjawab “konsep reward and punishment dalam mendidik menurut islam”

Menunggu dalam kegelisahan karena melihat raut wajah pembimbing yg seakan bingung, akhirnya dengan sedikit senyum dan beralih ke yang lainnya, hati saya plong seperti mencabut kembali paku bumi dari badan ini…

Ternyata, petualangan saya dimudahkan oleh Allah, diluar dugaan, pembimbing minta kita pindah tempat yg lebih luas, nah….daripada nanti saya scott jantung lagi,akhirnya petualangan tersebut saya akhiri dan mengistirahatkan pikiran dan menenangkan jiwa di waktu dhuha….

Nah,sesampainya dirumah saya terinspirasi untuk mengangkat kisah kawan saya,karena aga’ mirip dalam kenekatannya bahkan lebih gokil, begini ceritanya

Sebut saja “x” dan “y”, ……(berfikir mendalam….)

tapi jangan dah, agar lebih bersahabat saya gunakan nama saya saja dan nama anonym, sebut saja “ade” dan “Alvin”, hal ini untuk menjaga kerahasiaan asal kisah ini

di tengah-tengah kesejukan udara yg menyemangati tubuh, tak ingin ketinggalan dengan orang lain yang bersegera keluar dari rumah untuk melakukan aktifitas-aktifitasnya, keluarlah dua sosok remaja dengan tampang klimisnya, tidak lain dan tidak bukan adalah Alvin dan ade.

Malamnya ade menginap di rumah Alvin dengan tujuan mabit dan bersilaturrahim dengan keluarganya, saat malam itu juga Alvin mengajak (mungkin tepatnya menghasut :D) ade untuk ikut Alvin dalam aktifitas orientasi mahasiswa di kampus kuning-depok.

Saat itu tahun 2008, OBM adalah kegiatan Orientasi Belajar Mahasiswa selama enam hari, diadakan dari hari Senin tanggal 10 hingga Sabtu tanggal 16 Agustus 2008 yang dilakukan oleh kampus kuning tersebut, saat itu ade telah diterima di kampus hijau, tetapi kampus hijau baru masuk 1 minggu setelahnya.

Awalnya ade ragu bahkan menolak untuk ikut, namun untuk mengisi kekosongan aktifitas menunggu orientasi di kampus hijau dimulai, untuk mencari ilmu, pengalaman dan petualangan baru, serta Alvin yg berhasil meyakinkan ade dengan sedikit pedebatan

“nanti ngapain ane disana vin??? Kan ada absennya??? Terus ane ngaku jadi mahasiswa darimana???” terus-terus dan terus pertanyaan lainnya menyusul

Dengan santainya Alvin menjawab,

“ya cari pengalama aja disana, lagian Cuma main-main aja, untuk absen hanya absen berjalan saja,ga’ disebutin satu persatu, nanti ente pura-pura nulis aja, nanti kalo ditanya dari jurusan apa, bilang aja dari psikologi, jarang yg kenal dg anak psikologi, terus nanti ente disamping ane aja,pas masuk ane duluan, baru ente, kita pura-pura baru kenal aja…ok ok…dan lain-lainnya”

Dengan percaya diri ade dan Alvin berangkat dengan menunggangi kuda kesayangan Alvin, dari Chandra-bekasi melintasi taman mini, selanjutnya akses UI, hingga sampai pada pukul setengah delapan di kampus kuning tersebut.
Saat itu kegiatan OBM dipisah-pisah berdasarkan gugusnya, hari itu (ane lupa, kl g salah rabu) gugus alvin mendapat jatah di fakultas psikologi.

Kami memasuki gedung psikologi, naik ke lantai dua. Seiring berjalan menuju ruangan, Alvin mengingatkan ade,
“ jangan lupa apa-apa yg sudah kita sepakatin semalem, ane masuk duluan, nanti ente nyusul” ade diam seribu bahasa mengiyakan dan mempercayakan sepenuhnya ke Alvin seperti tentara menunggu komando komandannya
Alvin pun masuk dan duduk, kemudian disusul ade mencari kanan-kiri tempat alvi duduk dan duduk di dekatnya.
Ade terpesona dibuatnya, dalam hati ia berkata

“ooowwwh…ternyata seperti ini ya ruang kuliah di kampus, ruangannya lumayan besar, terus ada LCD di depannya, keren….., g ada mejanya seperti di sekolah hanya dikasih bangku dengan papan di sampingnya”
Setelah memperhatikan kanan-kiri cukup lama, akhinya kegiatan pun dimulai
Sesi pertama diisi oleh mahasiswi psikologi, kl g salah semester 6 atau 7.

Di awal kami diminta untuk mengisi absen, absen berputar hingga sampailah kepadaade, sebelum mengisi ade menatap wajah Alvin untuk meminta persetujuan dan bimbingan, dengan isyarat pandangan mata dan seyumanya ia seolah-olah ia menjawab,

“Tenang aja, pura-pura isi aja,terus kasih samping ente”

Ade melakukannya dan memberikannya kepada sebelah kanannya.
Pada sesi I ini ada 2 games yg bertujuan untuk mencairkan suasana dan sebagai brain storming kami.
Games pertama adalah games kelipatan 7, setiap kelipatan 7 diganti dengan kata kunci lain, bagi siapa saja yg terjebak dalam kelipatan 7 maka ia harus memperkenalka dirinya dengan peserta yg lain
Games pun dimulai

1….,2…..,3….,….7….!!! tepat jatuh kepada ade, sontak ade kaget, karena saat itu ia sedang melamunkan sesuatu….dengan wajah memelas ade meminta diulang dengan alas an belum siap. Kakak pembimbing pun mengulangnya

1…,2….,3..,…..27….!!!lagi-lagi jatuh tepat ke de, dan lagi-lagi ia tidak konsetrasi, akhirnya ade menerima keputusan dan hukumannya. Ade memperkenalkan diri,mulai dari nama, gugus, jurusan dan fakultasnya serta tempat tinggalnya, seperti yang Alvin amanahkan, ade saat itu mengaku dari fakultas psikologi.

Games kedua adalah sebuah teka-teki, karena ade tidak konsentrasi, ade kurang begitu mengerti maksudnya ap, games itu berhasil di menangkan oleh seorang dari fakultas kedokteran kampus kuning tersebut.
Sesi pertama inilah yg membuat kami ceria, saling mengenal satu sama lain,berkenalan lintas fakultas, bahkan bertukar nomor hp, dan lainnya

Selanjutnya masuk ke sesi kedua, inilah awal tragedy dan pemberhentian terakhir petualangan ade di kampus tersebut.
Diluar dugaan, yang sebelumnya Alvin meyakinkan bahwa absen hanya formalitas saja dan hanya ditulis saja, ternyata saat itu berbeda dengan apa yg kami harapkan

Saat itu panitia ingin membentuk dalam beberapa kelompok, maka dibagilah kelompok berdasarkan absen
Saat itu ada 5 kelompok, tiap kelompok berisi 8 orang.

Panitia menghitung peserta dan jumlah absen yg hadir saat itu. Panitia melihat ada perbedaan antara yang di absen dan jumlah peserta.

Gawaaaat….!!!!! Ade berkata Dalam hati

Karena tahu ade tidak mengisi absen tersebut dan namanya tidak ada dalam daftar mahasiswa baru di gugus itu dan memang nyatanya bukan mahasiswa baru kampus kuning itu alias illegal, detak jantung ade berdegup sangat kencang dihiasi dengan keringat panas-dingin was-was.

Ade melihat Alvin untuk meminta solusinya, ternyata pandangan serta gerakn bibirnya tidak seperti yg pertama tadi, tampaknya ia juga tidak tahu harus berbuat apa, sama-sama bingung dan dag dig dug der….(mencekam)

Ternyata yg ditakutkan benar-benar terjadi, dalam hati ade berkata
“di usir keluar atau malu besar”

Panitia pun mengambi inisiatif,
“ ya sudah, kalau tidak ada yang mengaku, saya akan panggil namanya satu persatu”

Tidak dapat dibayangkan betapa jeleknya wajah ade saat itu, lemas, panas-dingin,cemas,dan sudah pasrah terhadap keputusan panitia,apapun itu.

Panitia pun kembali bertanya,
“siapa yang merasa namanya tidak disebut?”

Keadaan hening, sepi, menunggu tersangkanya….

10 detik kemudian, ditengah keputus asaan, dan pertimbangan matang untuk bertanggung jawab atas apa yg ade lakukan, akhirnya ade mengaku tanpa merasa bersalah”

“kak, ko nama saya g ada ya???”

Panitia pun memanggil ade untuk dimintai keterangannya

Ade pun menuju meja panitia, dengan kemelut hati yang nano-nano alias tidak karuan, ia menghampiri panitia.
“kamu kemarin tidak masuk OBM ya??? tanya panitia

“ia kak,saya baru masuk dan disuruh masuk ke ruangan ini” pembelaan dari ade tanpa ada strategi, karena sudah skakmat

“kalau begitu kamu menghadap dulu kepada ketua OBM untuk menanyakan status kamu, ruangngannya ada di lantai bawah,kamu turun terus pintu kedua kamu masuk kedalam ya…” perintah panitia
“iya kak….sekarang?”ade menanyakan kepastian

“iya sekarang….” Panitia menanggapi

Dari meja panitia ade keluar  dari ruangan tersebut dengan pikiran kacau balau menuju ruangan ketuanya yang mendengarnya saja sudah menakutkan, apalagi masuk kedalamnya.

Ditengah situasi yg tidak mungkin untuk berfikir pun, ade mencoba menenangkan pikiran dan mencari solusinya.
Pergejolakan pikiran dalam dirinya pun semakin menjadi-jadi, ia sebenarnya bisa saja meninggalkan fakultas tersebut saat itu juga, karena tidak ada yang menemani ade. Tapi di sisi lain, tas ade ketinggalan di dalam ruangan, jika ditinggalkan malah semakin parah kasus ini,hingga akhirnya terbesit dalam hati

“ya sudah, bilang aja ke kakaknya bahwa saya sudah laporan, dibilang saya salah ruangan dan dipindahkan di ruangan yang berada di depan ruangan tersebut ketiga kekiri”

Ade pun memutuska untuk tidak masuk ke ruangan ketuanya dan naik lagi ke atas untuk laporan.

Di pertengahan tangga ade bertemu Alvin yang saat itu mencoba membantu ade dengan izin keluar untuk buang air kecil kepada panitia.

Alvin pun mengusulkan hal yang sama dengan apa yang saya pikirkan.

Alvin telah masuk ke dalam ruangan, kemudian ade menyusul dan langsung menghadap ke panitia dan melaporkan seperti apa yang ade telah rencanakan,

“kak, kata kakaknya, saya salah masuk kelas, dan dipindahkan diruang lain…bla…bla..” ade melaporkan dengan sedikit ragu, apakah bisa diterima atau tidak

Suasana saat itu seperti di rumah sakit, sepi, putih, dan sangat mendebarkan
“oowwh…kalau begitu silahkan kamu ambil tas kamu…” dengan nada bersahabat
 diluar dugaan, panitia tidak curiga sedikitpun dengan alasan ade tersebut, padahal ade sama sekali tidak tahu system birokrasi kepanitiaan tersebut

Ade pun mengambil tasnya diselimuti dengan kelegaan yang mengisi ringga-rongga dadanya
Namun, ketika hendak keluar, ade dipanggil kembali dari jauh oleh panitia…
“Ade….”  Panggil panitia

Degh……!!!

Ada apa lagi kah gerangan??? Sudah lelah, ternyata masih ada masalah lain yg akan menyusul, sekali lagi ketakutan dan kekhawatiran menyelimuti dan menyempitka kembali rongga-rongga dada yg sempat longgar tadi
Dengan kepasrahan ade menjawab

“iy kak….ada apa???”

“sebelum pergi, pamit dulu dengan kawan-kawannya dong…..”permintaan hangat dari panitia diiringi celotehan mahasiswa baru yang lain yang akhirnya benar-benar membuat lega hati,fikiran dan rongga dada
Setelah keluar dari ruangan tersebut, ade pun bergegas meninggalkan fakultas psikologi tersebut ibarat burung yang dibukakan kandangnya atau orang yang berhasil keluar dari rumah yang super angker…

Dengan wajah tersenyum ade menyapa kepada indahnya dunia dan juga linangan air mata yang mensyukuri atas nikmat Allah yang telah Allah berikan kepada ade pada peristiwa tersebut, karena apabila kita memperhitungkan secara logika, hanya ada dua hal yang akan didapat ade dalam keadaan terburuk itu, yaitu adalah “diusir keluar dan malu luar biasa”. Tapi ternyata Allah berkehenak lain, Allah memang luar biasa, dengan mudahnya membalik keadaan dari yang mungkin menjadi tidak mungkin, dan merubah yang tidak meungkin menjadi mungkin.

Di terminal dekat stasiun ade bertemu dengan teman mainnya dirumah yang lebih tua 1 tahun dan berkuliah di kampus kuning tersebut.

“ngapain loe de, bukannya loe masuk kampus hijau??? tanya keheranan

Dengan santainya ade menjawab
“cuma bermain,berpetualang,dan mencari pengalaman….hehehehe”



Tidak disarankan untuk mencontohnya bulat-bulat, ambil hikmahnya, jika tidak ada, itu TIDAK MUNGKIN…
:P
Semoga bermanfaat…hehehehe


Ditulis dan disusun : abu ahmad al-ghuraba
E-mail :  zuniarsa.entrepreneur@gmail.com
Website : http://inspirator-motivator.blogspot.com/

1 komentar:

Postingan yang Lain